Sukses

Rp120 M untuk Pembebasan Lahan dan UGR Proyek Flyover Nurtanio Bandung

Pihak PUPR menyebut akan mengeluarkan biaya senilai Rp 120 miliar untuk biaya pembebasan lahan dan uang ganti rugi.

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah pusat disebut akan merogoh biaya senilai Rp 120 miliar untuk pembebasan lahan dan uang ganti rugi (UGR) proyek flyover Nurtanio, Kota Bandung, Jawa Barat. Hal ini disampaikan Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Jabar Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dedy Haryadi.

Dia menyampaikan, fly over sepanjang 550 meter yang membentang dari Jalan Nurtanio hingga Jalan Abdurahman Saleh itu bakal melintasi tiga kelurahan yakni Garuda, Dunguscariang, dan Husein Sastranegara.

"Luas lahan keseluruhan 4.565 meter persegi," katanya dalam keterangan pers, Jumat (25/4/2022).

Flyover yang terdiri dari satu lajur dua jalur itu bakal mulai dibangun pada Agustus 2023 dan ditargetkan selesai pada April 2024. Konstruksinya, lanjut Dedy, akan digarap selama 10 bulan.

Adapun, tahap perencanaan penetapan lokasi atau penlok dimulai Desember 2022, pengerjaan maksimal hingga 31 Desember 2022.

"Supaya tahap penyediaan lahannya bisa maksimal Maret untuk kita sudah membayarkan ganti rugi atas semua. Sehingga kita bisa melakukan pelelangan di April 2023," kata Dedi, di Bandung.

"Hasil hitungan awal, untuk pembebasan dan UGR adalah Rp120 miliar. Tapi kalau misalnya kurang, bisa kita tambah lagi," Dedy menandaskan.

Sebelumnya, pembangunan ini diharapkan mampu mengurai kemacetan lalu lintas serta disebut sebagai penunjang percepatan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

"(Flyover) Nurtanio untuk mengurai kemacetan dan membantu percepatan KCIC. Pendanaan Flyover Nurtanio, lahan dan konstruksi dari Kementerian PUPR. Anggaran pengadaan lahan Rp120 miliar, sedangkan biaya konstruksi Rp175 miliar," kata Dedy.

Saksikan Video Pilihan Ini: