Liputan6.com, Kendari - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia mendukung proses banding pemerintah kalah mengugat di WTO mengenai larangan ekspor bijih nikel. Koordinator PPI Dunia Achyar Al Rasyid menyatakan, pemerintah mesti bersikap tegas merebut cita-cita sebagai negara berbasis produksi dan hilirisasi industri.
Diketahui sebelumnya, pemerintah Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam keputusan final 17 Oktober 2022. Gugatan tersebut mengenai larangan ekspor bijih nikel.
Salah satu alasan pemerintah menggugat di WTO, yakni mengubah tata kelola nikel di dalam negeri menjadi lebih baik. Selain itu, Indonesia juga mesti menjaga pertambangan ramah lingkungan serta ketersediaan stok nikel dalam negeri.
Advertisement
Baca Juga
"Selama proses banding, kami pikir proses hilirisasi Industri mesti lanjut terus," ujar Achyar Al Rasyid, Sabtu (26/11/2022).
Menurutnya, industri ramah lingkungan harus sejalan dalam sustainable development goals. Dia melanjutkan, industri harus sejalan antara investasi dan ramah lingkungan serta revegetasi pasca-tambang.
Mahasiswa yang melanjutkan studi di Tiongkok ini menyatakan, wilayah Sulawesi Tenggara sebagai salah satu percontohan hilirisasi industri di Indonesia bisa menjadi contoh bagi aspek ekonomi lainnya. Bukan hanya pertambangan, termasuk perkebunan dan perikanan.
"Kami berharap, bukan saja nikel dan tambang, tapi hilirisasi ini bisa terus dilanjutkan dengan komoditi lain seperti sawit," pungkasnya.
Diketahui, Kendari dipilih sebagai lokasi berkumpulnya pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia, Sabtu (26/11/2022). Organisasi ini, kumpulan mahasiswa yang mengikuti kuliah di luar negeri di seluruh belahan dunia.
Puluhan pengurus PPI Dunia dilantik di lokasi Industri PT VDNI Konawe. Pelantikan pengurus periode 2022-2023, dihadiri secara virtual oleh Menko Maritim Luhut Pandjaitan dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pesan Menteri Luhut
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan berpidato saat pelantikan pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) 2022-2023, Sabtu (27/11/22). Luhut mengapresiasi konsep penggabungan pelantikan pengurus PPI Dunia dengan kunjungan Industri ke kawasan PT Virtue Dragon Nickel Industral Park, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dia juga menyampaikan, poin konferensi G20 di Bali. Momen ini, menurut dia, menghasilkan beberapa hasil penting salah satunya Indonesia mendapatkan banyak permintaan pertemuan bilateral.
Kata Luhut, Indonesia dipandang dapat menjaga nilai positifnya dalam pertumbuhan ekonomi negara, dan banyak hal yang telah di upayakan oleh pemerintah Republik Indonesia, salah satunya dengan hilirisasi industri.
"Dengan adanya hilirisasi Industri diharapkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah yang diekspor keluar negeri, memiliki nilai jual yang lebih tinggi, dan dapat membangun ekosistem industri nasional", kata Luhut.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mendorong lebih banyak Investasi ke dalam negeri untuk memperkuat hilirisasi Industri di Indonesia. Menurutnya Hilirisasi merupakan suatu strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang ada. Dengan demikian, komoditas yang diekspor bukan lagi berupa barang baku, tetapi berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
“Jika Indonesia terus bergantung pada harga komoditas mentah, maka Indonesia akan mudah terpuruk ketika nilai jual komoditas tersebut menurun” tegas Luhut.
Advertisement
Gemin: Buruk, Revegetasi Lingkungan Pasca-tambang
Gerakan Milenial Indonesia Menanam (Gemi), merupaka salah satu komunitas pemerhati lingkungan. Organisasi ini, fokus melakukan riset dan aksi penanaman kembali lahan pasca tambang.
Koordinator Gemin Hakpri menilai, revegetasi lingkungan atau penanaman kembali pohon serta keberlanjutan lingkungan di Sulawesi Tenggara pasca-tambang masih sangat buruk. Hal ini tidak terlepas dari aksi ugal-ugalan perusahaan saat menambang nikel.
"Sebenarnya, kami menilai buruk. Namun, pada dasarnya banyak hal bisa dilakukan untuk membangun kembali, " kata Hakpri.
Kata dia, pihaknya berupaya memanfaatkan sejumlah potensi di Sulawesi Tenggara untuk merevitalisasi lingkungan dan mensosialisasikan tambang ramah lingkungan.
"Kami risau risauan soal keberlanjutan lingkungan pasca tambang. Mesti ada tindakan jelas dan terukur masyarakat pasca tambang mau dibawa kemana lingkungan Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Kata dia, aksi merevitalisasi lingkungan pasca tambang, tidak hanya sampai pada revegetasi. Mesti ada tindakan selanjutnya soal kelanjutan lahan tambang.
"Mungkin bisa diubah menjadi real estate, food estate atau lokasi wisata baru, intinya memberdayakan masyarakat sekitar," Katanya.
Fajar Hasan, salah satu inisiator Gemin menyatakan, Gemin berupaya melibatkan kampus, masyarakat sekitar dan media dalam mengawal revegetasi pasca tambang. Menurutnya, revitalisasi dan keberlanjutan lingkungan setelah hutan dan lahan ditebang habis untuk mengeruk potensi nikel berlimpah di Sulawesi Tenggara.
"Kalau perusahaan, bisa dengan mudah menitipkan uang untuk jaminan reklamasi lalu melakukan penambangan, namun kelangsungan hidup masyarakat sekitar pasca tambang merupakan hal yang harus dipikirkan agar bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang," ujarnya.
Dia menambahkan, mesti ada langkah kreatif memanfaatkan jaminan reklamasi yang dititipkan perusahaan. Hal ini, membutuhkan langkah serius pemerintah, organisasi pemerhati lingkungan dan dukungan masyarakat luas.
Apresiasi Duta Besar Tiongkok
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia, Lu Kang, secara daring menghadiri pelantikan pengurus perhimpunan pelajar Indonesia Dunia (PPID) 2022-2023, Sabtu (26/11/2022).
Lu Kang ikut mendukung SDGs dan Peran Pemuda Indonesia menuju Bangsa Pemenang. Dia mengimbau mahasiswa untuk terus menggalakkan serta menyuarakan pembangunan Indonesia berkelanjutan.
Ia juga membahas mobil elektronik karya Wuling , Tiongkok yang sempat menjadi digunakan pada kegiatan KTT G20 yang beberapa waktu lalu dilangsungkan di Bali sebagai pemantik semangat.
Duta Besar Lu Kang menerangkan kepada para mahasiswa dan pelajar yang hadir dalam agenda pelantikan tentang pentingnya membangun kawasan industri sebagai bentuk peningkatan pembangunan berkelanjutan. Dia menyatakan, pengembangan VDNIP Industrial Park di Sulawesi Tenggara diinvestasikan perusahaan Tiongkok, fokus pada hilirisasi industri Ore nikel.
“Kerja sama antara Tiongkok-Indonesia telah memberikan hasil yang nyata, tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, namun juga memberikan dampak positif di tingkat regional dan global," ucap Duta Besar Lu Kang.
Advertisement