Sukses

Tampil di Piala Dunia 2022, Wonderkid Jerman Disebut ‘The Next Messi’

Pemain berusia 19 tahun itu memainkan peran kunci dalam mendorong pasukan Hansi Flick ke titik krusial saat mereka berjuang untuk lolos ke babak selanjutnya dengan hasil imbang 1-1 melawan Spanyol.

Liputan6.com, Jakarta - Gelandang muda Timnas Jerman Jamal Musiala kembali menunjukkan potensinya saat tampil mengesankan melawan Spanyol, Minggu (27/11/2022). Hasil imbang 1-1 dengan La Furia Roja di Stadion Al Bayt dalam pertandingan Grup E Piala Dunia 2022, masih memberi harapan pada Der Panzer.

Pemain berusia 19 tahun itu memainkan peran kunci dalam mendorong pasukan Hansi Flick ke titik krusial saat mereka berjuang untuk lolos ke babak selanjutnya dengan hasil imbang 1-1 melawan Spanyol.

Angka-angka impresif ditampilkan Musiala. Akurasi operan 84%, 100% umpan silang selesai, tujuh duel darat dimenangkan, tiga umpan kunci dan satu assist untuk penyama gol kedudukan dari Niclas Fullkrug.

Mantan kapten Jerman, Lothar Matthaus mengatakan Musiala adalah kunci harapan Timnas Jerman sekarang dan di tahun-tahun mendatang.

“Dia bisa menjadi Messi masa depan, dia luar biasa. Saya telah mencintainya selama dua tahun terakhir, saya mencintai gaya sepak bolanya dan saya mencintai kepribadiannya,” kata Matthaus kepada BBC Sport.

Penampilan individu Musiala kembali menekankan betapa menariknya bakat dia. Gelandang serang Bayern Munich yang menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Inggris itu tetapi memilih untuk bermain untuk negara kelahirannya, Jerman.

Di dasar Grup E dengan satu poin, Der Panzer sekarang harus mengalahkan Kosta Rika pada Kamis (1/12/2022) nanti dan berharap pemimpin klasemen Spanyol mengalahkan Jepang untuk menghindari keluarnya Jerman dari putaran pertama Piala Dunia kedua berturut-turut.

“Dia berusia 19 tahun, dia melakukan hal-hal yang akan membuatnya menjadi pesepakbola top. Dia memiliki passing yang bagus, dia pintar dengan pemikirannya dan dia mencintai sepak bola,” ujar Matthaus.

“Musiala bisa menjadi Messi berikutnya karena ketika Messi berusia 17/18 tahun, saya bertemu dengannya untuk pertama kalinya ketika dia bermain melawan Hongaria (tim yang saya dikelola Matthaus saat itu) dan dia diusir keluar lapangan setelah 40 detik,” ungkap Mattgaus.

“Dia datang ke lapangan dan mencoba menunjukkan bahwa dia mencintai sepak bola, dia memiliki hasrat untuk sepak bola, 'Saya senang berada di sini'. Saya telah menjadi penggemar beratnya sejak dua tahun lalu ketika dia pertama kali menerobos permainan,” kata Matthaus mengakhiri.

2 dari 3 halaman

Disindir Fans Inggris

Bagi fans Inggris, Piala Dunia 2022 menjadi bahan sindiran yang dialamatkan kepada Jamal Musiala. Penggemar Inggris mengolok-olok Musiala di media sosial sebagai reaksi atas keputusan sang pemain untuk memilih Jerman daripada Inggris.

Itu terjadi setelah Jerman dikalahkan 2-1 oleh Jepang pada pertandingan pembuka mereka di Piala Dunia 2022.

Gol-gol di babak kedua dari Ritsu Doan dan Takuma Asano memberi Jepang comeback setelah Ilkay Gundogan melepaskan tembakan tepat dari titik penalti.

Penggemar Inggris dengan cepat mempertanyakan keputusan Musiala setelah kekalahan pertandingan pembuka mereka dengan beberapa di antaranya percaya dia membuat pilihan yang salah.

3 dari 3 halaman

Bermain untuk Timnas U-21 Inggris

Musiala lahir di Jerman tetapi pindah ke Southampton bersama keluarganya ketika ia berusia tujuh tahun. Bahkan, Musoala turut mewakili Three Lions di level pemuda hingga Timnas U-21.

Dia bermain bersama Jude Bellingham dari Borussia Dortmund untuk Inggris dan pasangan itu tetap berteman meskipun menjadi saingan untuk gelar Bundesliga.

Tetapi kepindahan ke Bayern pada 2019 menyebabkan Musiala harus membuat keputusan tentang masa depan internasionalnya dengan Jerman sebagai penerima manfaat dari preferensinya.

Penampilan Musiala menunjukkan mengapa Bayern Munich membuat pemain berusia 19 tahun itu diikat hingga 2026.

Gelandang berbakat itu telah mencatatkan sembilan gol dan tujuh assist di Bundesliga sejauh musim ini.