Liputan6.com, Bandung - Kawanan monyet dilaporkan berkeliaran di kawasan pemukiman warga. Aduan tersebut turut diterima Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung. Petugas pun masih menelusuri keberadaan kawanan monyet tersebut.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat, mengatakan, menurut laporan yang mereka terima, kawanan monyet itu setidaknya diketahui sempat beredar di daerah Antapani, Kiaracondong hingga Dago.
Baca Juga
Yusuf mengatakan, hewan primata itu diketahui terus berpindah-pindah sehingga menyulitkan upaya evakuasi.
Advertisement
"Belum bisa juga di evakuasi karena berpindah-pindah. Kami kesulitan juga, karena kalau diam mudah (ditangkap). Kita dengan BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) membuat kandang jebakan," kata Yusuf kepada wartawan di Bandung, Rabu (30/11/2022).
Pihak Diskar PB, kata Yusuf, belum bisa memastikan apakah kawanan monyet ini keluar dari habitat aslinya atau hewan peliharaan yang lepas atau sengaja dilepaskan.
"Kita tidak tahu apakah itu peliharaan atau bukan", "Ada yang bilang turun dari Gunung Manglayang, kalau turun kan bisa kemana dulu," kata Yusuf.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Dilepas-liarkan
Yusuf menerangkan, jika kawanan monyet berhasil ditangkap, nantinya bisa saja kembali dilepasliarkan ke habitatnya
"Itu bisa dilepaskan ke habitatnya. Karena itu, pada saat evakuasi kami berkoordinasi dengan pihak lain seperti BBKSDA, pengelola Taman Tahura, hingga pihak Kebun Bintang," katanya.
Yusuf mengimbau masyarakat agar segera melapor jika mendapati kawanan monyet tersebut. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak menggangu monyet-monyet tersebut, sebab apabila hewan tersebut stres dikhawatirkan bisa berbalik membahayakan warga.
"Kita tetap melakukan koordinasi dengan instansi vertikal terkait yaitu BBKSDA," katanya. "Masyarakat jangan terlalu resah, kalau ada apa-apa hubungi kami Diskar PB, kami siap melayani," Yusuf menandaskan.
Advertisement