Liputan6.com, Medan Ribuan ekor babi di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang mati mendadak. Ironisnya, kematian hewan ternak ini menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) saat permintaan banyak.
Ketua Peternak Babi Indonesia (PBI), Heri Ginting mengatakan, tercatat ada sekitar 2.000 ekor babi yang mati di Medan dan Deli Serdang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 8 miliar.
"Gejalanya mirip flu babi," kata Heri, Rabu, 30 November 2022.
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskannya, kematian ribuan babi sejak September 2022. Kondisi ini sangat merugikan bagi peternak. Saat ini, produksi ternak berkurang hampir 50 persen.
"Sangat berpengaruh, lah. Juga mengenai pasokan dagingnya jelang Natal dan Tahun Baru," jelasnya.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harga Anjlok
Heri juga mengatakan, harga daging babi di pasaran turut anjlok menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sementara harga normal mencapai Rp 65 ribu per kilogram.
"Sudah peternak rugi akibat babi-babinya mati, saat dijual di pasar juga harganya anjlok," ujarnya.
Mewakili para peternak dan pedagang babi, Heri meminta kepada Pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk menyediakan vaksin, agar kematian ternak babi ini dapat diantisipasi.
"Pemda dan Pemprov, buatlah satu kebijakan, beli babi-babi yang terpapar virus, dibeli sama pemerintah dan dimusnahkan, supaya jangan mutar-mutar itu penyakit," sebutnya.
Advertisement
Lakukan Vaksinasi
Diakui Heri, Dinas Peternakan Provinsi Sumut dan Balai Venteriner Medan juga sudah turun ke lokasi peternakan babi yang diduga terjangkit flu babi untuk melakukan vaksinasi.
"Sudah turun dari pemerintah untuk melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi," tandasnya.