Liputan6.com, Bandung - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tidak hanya bertugas memadamkan api, tapi juga menangani kerja-kerja penyelamatan atau rescue terhadap manusia dan juga hewan.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat, mengatakan, salah satu laporan yang kini tengah ditangani adalah kasus kawanan monyet yang didapati berkeliaran di permukiman warga Kota Bandung, seperti daerah Antapani, Kiaracondong, dan Dago.
Baca Juga
Hingga Rabu (30/11/2022), Diskar PB masih berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, melacak keberadaan kelompok primata itu untuk melakukan evakuasi.
Advertisement
“Evakuasi belum bisa kami lakukan karena monyet-monyet ini berpindah lokasi. Kami mendapat laporan di kawasan Puri Dago, Kiaracondong, belum lama ini di kawasan Dago," kata Yusuf.
Hitungan Diskar PB Kota Bandung, dari awal tahun hingga November 2022 ini, pihaknya telah menangani lebih dari 900 kasus penyelamatan (rescue) termasuk laporan hewan liar atau penyelamatan hewan.
"Kasus laporan ular sebanyak 211 kasus, sarang tawon 353 kasus, penyelamatan kucing 89 kasus. Keseluruhan penyelamatan baik animal rescue, terus human rescue, traffic residen, dan sebagainya. Sampai November 2022 ini tembus ke angka 900 kasus," sebut Yusuf.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Saran Menjaga Lingkungan
Yusuf pun menyarankan masyarakat untuk rajin menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan yang tak terawat dan kotor, katanya, bisa mengundang hewan liar semisal ular. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah rutin memeriksa dan membersihkan saluran-saluran air.
“Bisa melakukan kerja bakti, apalagi sekarang musim penghujan. Hewan seperti ular bisa terbawa arus sungai dan masuk ke kompleks. Ular biasa masuk ke lubang-lubang kotoran rumah, akhirnya ada di kamar mandi," katanya.
"Tutup pintu rapat-rapat apabila tidak ada keperluan keluar, apalagi kalau rumah ditinggal. Tutup lubang-lubang kecil yang bisa jadi akses hewan ke rumah," imbuh Yusuf.
Pencegahan lainnya dengan melakukan pemangkasan pohon, terlebih jika ranting atau dahan pohon sudah menyulur ke atap rumah.
"Harus ada pemangkasan, jangan sampai rantingnya ke atap karena ini akan menjadi jalur akses hewan, bisa masuk melalui genting, atap, lalu ke dalam rumah. Ini pernah kejadian, ada kasus tiba-tiba ular besar jatuh dari atap rumah," katanya.
Apabila mendapati hewan liar di rumah atau lingkungan sekitar, masyarakat diimbau untuk hati-hati tapi tidak panik. Lebih baik menghubungi petugas agar bisa ditangani secara lebih aman. Warga diminta untuk menghindari kontak langsung dengan hewan liar.
“Hindari kontak langsung, kontak fisik, jika melihat hewan yang tidak bersahabat. Kami juga mengimbau kepada warga agar tidak membuat hewan tersebut stres sehingga malah menjadi semakin buas dan membahayakan,” Yusuf menandaskan.
Advertisement