Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahunnya, International Day of Persons with Disabilities (IDPWD) alias Hari Disabilitas Internasional diperingati pada 3 Desember. Peringatan ini sebagai cara untuk mempromosikan kesetaraan bagi para penyandang cacat di semua bidang masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Pertama kali diluncurkan pada 1992, IDPWD atau Hari Disabilitas Internasional sudah berusia 29 tahun. Dan tahun ini menandai hampir tiga dekade perubahan yang berarti bagi komunitas penyandang cacat.
Hari Disabilitas Internasional diluncurkan pada 1992 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Tujuan mereka adalah untuk memajukan hak-hak disabilitas dan melindungi kesejahteraan para penyandang cacat.
Sejak saat itu, orang-orang di seluruh dunia berkumpul untuk merayakan acara khusus ini.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15% dari populasi dunia dianggap memiliki beberapa bentuk kecacatan. Tetapi, terlalu sering kebutuhan para penyandang cacat tidak dipenuhi oleh masyarakat tempat mereka tinggal.
Sehingga, ini adalah salah satu dari banyak alasan mengapa sangat penting untuk mengamati peristiwa seperti Hari Disabilitas Internasional.
Tema 2022
Pada 2022, tema untuk Hari Disabilitas Internasional adalah ‘Transformative solutions for inclusive development: the role of innovation in fuelling an accessible and equitable world’. Secara harafiah adalah, Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif: peran inovasi dalam mendorong dunia yang dapat diakses dan adil.
Perayaan dan pengakuan pada penyandang disabilitas sejalan dengan janji Agenda 2030 yang disetujui semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pembangunan Berkelanjutan tanpa meninggalkan siapa pun.
“Selama bertahun-tahun, hari ini telah berfokus pada berbagai masalah untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang disabilitas dan untuk mengumpulkan dukungan bagi martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang cacat,” jelas WHO.
“Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat integrasi para penyandang cacat dalam berbagai aspek kehidupan,” sambung pernyataan organisasi tersebut.
Bagian besar lainnya dari Hari Disabilitas Internasional adalah menyebarkan kesadaran akan banyak efek positif dari mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam masyarakat.
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi para penyandang cacat di masyarakat saat ini adalah marginalisasi dan pengucilan. Karena berbagai alasan, mereka yang cacat sering kali tertutup dari aspek-aspek kunci masyarakat, dalam hal lingkaran sosial, tempat kerja, kehidupan budaya dan banyak lagi.
Ini sangat mengisolasi dan dapat sangat memengaruhi kesehatan mental mereka yang dikecualikan. Adalah penting bahwa Hari Disabilitas Internasional digunakan sebagai cara untuk mendorong masuknya semua orang dalam semua aspek kehidupan.
Advertisement
Agenda 2030
Untuk diketahui, pada 2015, semua negara anggota PBB menyetujui Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Hal ini terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang selanjutnya dipecah menjadi 169 target dengan tujuan 2030 yang harus dipenuhi dengan premis ‘tidak meninggalkan siapa pun di belakang’ dan merupakan kelanjutan dari tujuan pembangunan milenium PBB.
Agenda ini diatur berdasarkan prinsip-prinsip 5P, termasuk manusia, planet, kemakmuran, perdamaian, dan kemitraan (people, planet, prosperity, peace, and partnership).