Sukses

Sate Bandeng, Kuliner Banten yang Jadi Favorit Sultan 

Mengutip dari 'Ensiklopedi Makanan Khas Banten dan Betawi', tak seorang pun mengetahui awal mula munculnya kuliner ini.

Liputan6.com, Banten - Sate bandeng merupakan makanan khas Banten. Sajian ini memiliki cita rasa pedas dan manis.

Sajian yang satu ini ada yang menggunakan parutan kelapa dan ada juga yang dipadukan dengan kentang. Mengutip dari 'Ensiklopedi Makanan Khas Banten dan Betawi', tak seorang pun mengetahui awal mula munculnya kuliner ini.

Namun, sebagian orang berpendapat sate bandeng bermula dari juru masak kerajaan Sultan Banten. Sultan yang menggemari masakan dari ikan bandeng merasa terganggu dengan duri-duri kecil pada ikan tersebut.

Duri-duri ini cukup merepotkan sang sultan. Oleh karena itu, si juru masak pun mengolah ikan bandeng tersebut sedemikian rupa sehingga duri-duri kecil yang sangat mengganggu itu dapat dihilangkan.

Meski duri dari ikan telah dihilangkan, bentuk hidangan yang disajikan masih menampilkan sosok ikan bandeng yang digemari Sang Sultan. Kemudian, resep makanan dari juru masak kerajaan ini pun tersebar hingga ke masyarakat luas.

Rasa pedas dari sajian ini berasal dari cabai merah keriting. Sementara untuk sate bandeng dengan cita rasa manis menggunakan cabai merah besar, sehingga warnanya tetap merah tetapi rasanya lebih dominan dengan rasa manis.

Sajian ini diolah dengan cara dikukus, lalu dibakar. Pengukusan tersebut dimaksudkan agar daging ikan matang lebih dulu, sedangkan proses pembakaran bertujuan agar makanan ini memiliki aroma yang lebih menggoda.

Kuliner Banten ini umumnya dilengkapi dengan parutan kelapa dan santan kental. Namun, ada juga yang memilih kentang sebagai pelengkap sajian ini.

Selain itu, sajian ini juga biasa disantap bersama nasi putih beserta lalapan. Sajian ini sangat pas dinikmati untuk makan siang maupun makan malam. Hingga saat ini, sate bandeng masih menjadi salah satu kuliner yang banyak diminati masyarakat Banten.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.