Sukses

Berstatus Awas, Ini Catatan Gunung Semeru Erupsi dari Tahun ke Tahun

Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 Mdpl. Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.

Mengutip dari laman vsi.esdm.go.id, hasil analisis pemantau secara visual dan kegempaan menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas, sehingga level Gunung Semeru yang semula Level III (siaga) menjadi Level IV (awas). Status tersebut terhitung mulai 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Sebagai gunung berapi aktif, Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam sejak 1818. Mengutip dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gunung Semeru erupsi yang terekam pertama kali terjadi pada 8 November 1818.

Namun, tidak banyak informasi yang terdokumentasikan dalam rentang waktu 1818-1913. Hingga pada 1941-1942, mulai terekam aktivitas vulkanik Semeru dengan durasi panjang.

Menurut PVMBG, lelehan lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu, letusan Semeru mencapai lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400-1.775 meter.

Bahkan, material vulkanik akibat erupsi gunung Semeru menimbun pos pengairan Bantengan. Selanjutnya, aktivitas vulkanik Gunung Semeru terjadi secara beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955-1957, 1958, 1959, dan 1960.

Pada 1 Desember 1977, terjadi guguran lava dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar, sedangkan awan panas mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu, volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3.

Dalam catatan PVMBG, aktivitas vulkanik terus berlanjut pada 1978 hingga 1989. PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

2 Februari 1994

Pada 2 Februari 1994, ada sembilan kali letusan Gunung Semeru. Aktivitas vulkanik ini mengakibatkan munculnya asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 50 meter.

Pada 23 Desember 2022, PVMBG juga mencatat adanya erupsi dengan delapan kali letusan dalam sehari. Hal tersebut juga disertai guguran lava pijar pascaerupsi yang memasuki bagian hulu Besuk Kembar sejauh 250 meter.

Pada 20 Januari 2004 terjadi awan panas yang masuk ke Besuk Bang sejauh 2.500 meter. Pada 7 Oktober 2004, kembali terjadi luncuran awan panas dengan jarak 1.000 meter ke Besuk Bang.

Selanjutnya, pada 29 Desember 2005, Gunung Semeru menunjukkan aktivitas vulkanik dengan luncuran awan panas yang masuk ke Besuk Bang sejauh 1.000-2.500 meter. Tiga tahun setelahnya, yakni pada 2008, Gunung Semeru beberapa kali kembali mengalami erupsi pada rentang 15-22 Mei 2008.

Pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter. Pada 1 Desember 2020 sekitar pukul 01.23 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi yang diikuti guguran awan panas mencapai 2-11 km dari puncak.

Erupsi gunung Semeru pada 2021 bermula dari 16 Januari sekitar pukul 17.24 WIB. Asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat.

Mendekati akhir 2021, Gunung Semeru kembali erupsi pada 4 Desember 2021. Hingga setahun setelahnya, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi dan berstatus awas.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak