Liputan6.com, Bandung - Hari ini, Rabu (7/12/2022), publik ramai membicarakan insiden bom bunuh diri yang terjadi di Kantor Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB membuat publik dan masyarakat sekitar heboh.
Baca Juga
Advertisement
Jalan pun mulai ditutup dengan garis polisi setelah insiden tersebut terjadi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengungkapkan kronologi kejadian tersebut terjadi pada pagi hari ketika Polsek Astana Anyar tengah melaksanakan apel pagi.
"Tiba-tiba ada satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam menerobos barisan apel pagi," ujarnya.
Adapun pelaku dari bom bunuh diri tersebut meninggal dunia di lobi Polsek. Namun, belum diketahui identitas korban. Beberapa anggota polisi ada yang mengalami luka-luka. Polisi juga masih mengamankan area lokasi ledakan.
“Sekarang pelaku membawa bom ledakan tersebut meninggal dunia di lobi polsek,” ujarnya.
Adapun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam unggahan Twitter-nya menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian dan juga masyarakat sekitar dalam insiden tersebut selain pelaku dari bom bunuh diri tersebut.
"Korban jiwa hanya si pelaku bom itu sendiri. Tidak ada korban jiwa di pihak polisi dan masyarakat umum. Masyarakat dimohon tenang, situasi sudah aman terkendali. Namun tetap selalu waspada," tulis Ridwan Kamil di akun @ridwankamil.
Sejarah Astana Anyar
Astana Anyar sendiri merupakan nama tempat atau jalan di wilayah Kota Bandung yang berada di sekitar tengah kota. Jalan ini juga merupakan jalan yang ramai diakses masyarakat Bandung dalam beraktivitas.
Wilayah Astana Anyar mempunyai luas wilayah sekitar 287,868 hektar dan berbatasan dengan kecamatan-kecamatan Kota Bandung lain seperti Andir, Bojongloa kidul, Regol, dan Bojongloa Kaler.
Bentuknya pun secara geografis wilayahnya datar dan mempunyai suhu maksimum dan minimum sekitar 28 C hingga 24 C. Astanaanyar juga mempunyai enam kelurahan dan sebagian besar dari lingkungannya adalah pemukiman serta pertokoan.
Nama Astana Anyar sendiri berasal dari bahasa Sunda. Astana mempunyai arti kuburan, sedangkan anyar adalah baru. Jadi, secara harafiah artinya pemakaman baru.
Dalam buku karya Haryoto Kunto dijelaskan bahwa pada awal abad ke-20 dibangun orang 'Kuburan Baru' yang dalam bahasa Sunda disebut 'Astana Anyar'.
Meskipun memang benar adanya pemakaman umum di Astana Anyar, tetapi tidak seluruh wilayah ini merupakan kuburan. Bahkan, tempat ini dikenal sebagai tempat yang menjual barang-barang loak atau barang bekas dari segala kebutuhan di pinggir jalan Astana Anyar.
Advertisement