Liputan6.com, Bandung - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menyampaikan kronologi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar yang menewaskan seorang anggota polisi.
Ledakan bom bunuh diri diketahui terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Saat kejadian ledakan, kata Aswin, anggota Polsek Astanaanyar tengah melaksanakan apel pagi.
Sebelum terjadi ledakan, kata Aswin, ada seorang laki-laki yang menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam. Saat itu, beberapa anggota polisi disebut sempat menghindar.
Advertisement
"Anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom," kata Aswin.
Aswin mengatakan, ledakan terjadi di bagian dalam, depan pintu masuk Polsek. Seorang diduga pelaku bom bunuh diri berjenis kelamin laki-laki kemudian dipastikan meninggal dunia.
Pantauan Liputan6.com, sekira pukul 09.30 tadi, pihak kepolisian telah memasang garis polisi. Area sekitar Polsek Astanaanyar dijaga ketat. Awak media dan masyarakat diminta tidak melintasi garis polisi.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota polisi dilaporkan mengalami luka-luka dan satu anggota polisi juga dinyatakan meninggal dunia.
“Jadi korban delapan anggota, dan satu meninggal anggota, pelaku meninggal. Tujuh dalam perawatan,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo, Rabu (7/12/2022).
Ibrahim menjelaskan, rincian total sembilan korban tersebut di antaranya delapan anggota polisi dan satu merupakan masyarakat sipil.
“Korban sembilan orang dan satu meninggal. Satu pelaku sudah diidentifikasi dan dikembangkan terkait identitas,” ujarnya.
Update Korban
Polri merilis data sementara korban aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Satu di antaranya meninggal dunia dari anggota polisi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, total ada sembilan korban terdampak bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
"Update korban peristiwa bom bunuh diri TKP Polsek Astana Anyar dari anggota Polri satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan. Dari masyarakat satu orang luka ringan," tutur Ahmad kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Advertisement