Sukses

Polisi Jaga Ketat Perbatasan Sulteng-Gorontalo Usai Bom Bunuh Diri di Bandung

Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika instruksikan jajaran Polres hingga Polsek untuk lebih memperketat pintu masuk perbatasan.

Liputan6.com, Gorontalo - Pasca terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Polsek Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat (Jabar). Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika instruksikan jajaran Polres hingga Polsek untuk lebih memperketat pintu masuk perbatasan.

Musabab, Provinsi Gorontalo sendiri, jalur daratnya berbatasan langsung dengan wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) yang sejak dulu menjadi tempat persembunyian markas dari teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Tidak hanya memperketat perbatasan masuk ke wilayah Gorontalo, anggota juga diminta untuk terus waspada. Jangan sampai, anggota yang bertugas di lapangan lengah terhadap keselamatan diri.

Selain itu, pengamanan markas di tingkat Polres hingga Polsek juga perlu ditingkatkan. Peristiwa yang terjadi di Jawa Barat perlu menjadi pelajaran kepada semua anggota Kepolisian.

“Saya sudah instruksikan kepada seluruh Kapolres untuk memperketat penjagaan Mako dan selalu waspada dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat," kata Irjen Pol. Helmy kepada awak media, Kamis (8/12/2022).

"Selain itu pintu masuk perbatasan juga saya minta untuk diperketat, baik perbatasan Gorontalo dengan Sulawesi Utara maupun Perbatasan Gorontalo dengan Sulawesi Tengah,” tegasnya.

Kapolda Helmy juga menghimbau, masyarakat untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa. Masyarakat diminta untuk beraktivitas sebagaimana biasa, namun jika melihat ada hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada anggota polisi yang ada di lapangan.

“Saya himbau masyarakat untuk tetap tenang dan silahkan beraktifitas normal seperti biasa tapi tetap harus waspada. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan,” ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar

Sebelumnya, kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menyampaikan kronologi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar yang menewaskan seorang anggota polisi.

Ledakan bom bunuh diri diketahui terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Saat kejadian ledakan, kata Aswin, anggota Polsek Astana Anyar tengah melaksanakan apel pagi.

Sebelum terjadi ledakan, kata Aswin, ada seorang laki-laki yang menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam. Saat itu, beberapa anggota polisi disebut sempat menghindar.

"Anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom," kata Aswin.

Aswin mengatakan, ledakan terjadi di bagian dalam, depan pintu masuk Polsek. Seorang diduga pelaku bom bunuh diri berjenis kelamin laki-laki kemudian dipastikan meninggal dunia.

Pantauan Liputan6.com, sekira pukul 09.30 tadi, pihak kepolisian telah memasang garis polisi. Area sekitar Polsek Astanaanyar dijaga ketat. Awak media dan masyarakat diminta tidak melintasi garis polisi.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota polisi dilaporkan mengalami luka-luka dan satu anggota polisi juga dinyatakan meninggal dunia.

“Jadi korban delapan anggota, dan satu meninggal anggota, pelaku meninggal. Tujuh dalam perawatan,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo, Rabu (7/12/2022).

Ibrahim menjelaskan, rincian total sembilan korban tersebut di antaranya delapan anggota polisi dan satu merupakan masyarakat sipil.

“Korban sembilan orang dan satu meninggal. Satu pelaku sudah diidentifikasi dan dikembangkan terkait identitas,” ujarnya.

Polri merilis data sementara korban aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Satu di antaranya meninggal dunia dari anggota polisi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, total ada sembilan korban terdampak bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

"Update korban peristiwa bom bunuh diri TKP Polsek Astana Anyar dari anggota Polri satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan. Dari masyarakat satu orang luka ringan," tutur Ahmad kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).