Liputan6.com, Blora - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Blora, M Ahmad Faishol mengatakan, pada masa sekarang ini banyak kader PPP yang sudah beralih ke partai lain. Itu imbas dari munculnya banyak partai berplatform Islam pada masa reformasi.
"Tetapi, catat, PPP masih eksis sampai hari ini, di mana politik sudah berubah sistem sedemikian rupa,” tegas Gus Faishol, panggilannya pada Liputan6.com, Jumat (9/12/2022).
Baca Juga
Menurutnya, PPP secara alamiyah punya banyak kader. Itu karena secara historis semua simpatisan Islam ke PPP dalam menyampaikan aspirasinya.
Advertisement
Hakikatnya PPP hari ini bukan partai kader tetapi partai massa. Dia punya simpatisan dan simpatisan ini masih loyal, tetapi tidak masuk dalam struktural. Sehingga mereka hanya bisa mengvote untuk diri sendiri, tidak mampu menggaet pemilih yang mengambang.
"Padahal pemilu membutuhkan ratusan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Maka hampir bisa dikatakan kekuasaanlah yang menentukan semuanya," tandasnya putra dari pendiri Pondok Pesantren Al Hikmah Blora ini.
Apalagi jika melihat sejarah, lanjut Gus Faishol, PPP itu adalah partai fusi (era Orde Baru tahun 1973) saat ada aturan perampingan partai jadi tiga. Yaitu NU, Parmusi, Perti, dan PSII. Sedangkan di Blora dahulu, partai ini dikomandoi oleh para ulama NU.
"Sehingga kita sekarang menjadi pewaris ulama dalam berpartai di negara Pancasila," ujar salah satu santri almarhum KH Maimoen Zubair ini.
Dikatakan oleh Gus Faishol, PPP secara alamiyah akan merangkul seluruh lapisan masyarakat. Itu karena PPP mempunyai tanggung jawab dalam perannya di Pemerintahan Indonesia. Tetapi agaknya masyarakat Indonesia sudah tidak memperhatikan ideologi partai (setidaknya melihat tren pemilu terakhir).
"Makanya mereka melihat tokoh di dalamnya siapa dan melakukan apa," paparnya.
PPP di Blora
Lalu bagaimana keberadaan PPP di Blora? Menurut Gus Faishol, PPP di Blora tidak pernah memenangkan Pilkada Blora. Jadi kalau sekarang ini PPP punya 5 kursi di DPRD Blora, itu adalah hal yang lumrah. Sebab, kalau PPP itu punya karakter unik.
Artinya, kalau memenuhi kebutuhan per daerah pemilihan, maka 1 kursi Insya Allah selalu bisa. Tetapi kalau lebih dari 1 kursi per-Dapil itu hanya bisa diraih di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Jepara, dan beberapa kabupaten yang sudah terkenal mengakar kuat PPP-nya.
Semoga ikhtiar PPP Blora yang sudah dilakukan, dan yang akan dilakukan bisa menaikkan kursi PPP di beberapa dapil.
"Jadi, kalau PPP sendiri saya ulang lagi di Blora sangat bisa per Dapil 1 kursi," tandasnya.
Advertisement