Sukses

Diduga Dianiaya Majikan, ART Asal Pemalang Pulang dengan Kondisi Mengenaskan

S, ART asal Pemalang diduga dianiaya majikannya di Jakarta. Kondisinya sangat mengenaskan, dengan kondisi lula-luka di sekujur tubuh.

Liputan6.com, Pemalang - Kota Jakarta, bagi kebanyakan orang adalah kota pengharapan. Banyak di antaranya mereka berangkat merantau dengan sejuta impian.

Sebagian berhasil, lainnya tidak. Ada pula yang justru bernasib sial, seperti yang dialami S, perempuan berusia 23 tahun asal Moga, Pemalang, Jawa Tengah, yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

S diduga dianiaya majikannya di Jakarta. Kondisinya sangat mengenaskan, dengan kondisi lula-luka di sekujur tubuh. 

Pada Jumat, 9 Desember 2022, Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo mendatangi rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr. M. Ashari Pemalang. Dia datang bersama Muspika Kecamatan Moga membesuk S.

Kapolres Pemalang mengatakan, awalnya Polsek Moga Polres Pemalang menerima laporan dan pengaduan dari keluarga korban penganiayaan tersebut, Kamis (8/12/2022) kemarin.

“Pada saat itu juga, langsung direspons oleh bapak Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, dengan mendatangi rumah korban,” kata Kapolres Pemalang.

Saat dicek, AKBP Ari Wibowo mengatakan, polisi mendapati kondisi korban dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, serta mengalami luka yang sangat banyak di beberapa bagian tubuhnya akibat dianiaya majikan.

“Sehingga langkah awal yang kami lakukan, yakni mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat di Moga, hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. M. Ashari Pemalang,” ucap dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Koordinasi dengan Kepolisian Jakarta

Terkait kejadian yang menimpa korban S, Kapolres Pemalang mengatakan, Polsek Moga menindaklanjuti dengan meminta keterangan dari korban dan keluarganya.

“Kemudian didapatkan, bahwa korban mendapatkan penganiayaan dari majikannya saat bekerja sebagai ART di Jakarta,” jelasnya.

“Sehingga langsung kami koordinasikan dengan Kepolisian di Jakarta, untuk menindaklanjuti kasus tersebut,” imbuh Kapolres.

Ibu korban, ES mengatakan, S bekerja sebagai ART di Jakarta selama kurang lebih 7 bulan. Terakhir S berkomunikasi dengan keluarga pada bulan Juni 2022.

“Komunikasi hanya 3 bulan, selanjutnya tidak ada kabar, alhamdulillah lega sudah ketemu anak saya pak,” kata ES.

“Terima kasih sekali, atas bantuan dan respon cepatnya dari Kepolisian dan Pemerintah Kecamatan Moga,” imbuh ES.

Tim Rembulan