Liputan6.com, Jambi - Musik kromong tumbuh dan berkembang di Desa Mandiangin Tuo, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Musik warisan nenek moyang ini hadir dan dilestarikan hingga saat ini.
Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, meski belum ada informasi pasti tentang awal keberadaan kesenian ini, tetapi masyarakat setempat percaya kesenian ini merupakan warisan nenek moyang mereka. Kromong adalah sejenis alat musik kelintang perunggu.
Namun, jenis perunggu yang digunakan bukan berasal dari Jawa, melainkan Thailand. Hal ini sekaligus menjelaskan adanya hubungan antara Jambi dan Kerajaan Siam.
Advertisement
Baca Juga
Bagi masyarakat Desa Mandiangin, musik Kromong difungsikan sebagai media komunikasi. Komunikasi yang dihadirkan dari Musik Kromong berguna untuk mengumpulkan orang saat upacara-upacara adat, seperti, perkawinan dan khitanan.
Biasanya, masyarakat setempat memainkan kromong sebagai media komunikasi melalui permainan irama. Irama tersebut dihasilkan dari tiga alat musik Jambi, yaitu kromong, gendang panjang, dan gong.
Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan pemukul kayu khusus. Alat musik tradisional Melayu Jambi ini terbuat dari campuran perunggu dengan jenis metal lainnya.
Sementara itu, alat musik ini memiliki bentuk gamelan yang terdiri dari gong-gong kecil. Umumnya, kromong memiliki tangga nada selendro yang digunakan untuk mengiringi tari dan musik tradisional Melayu Jambi.
Secara garis besar, kromong mirip dengan instrumen gamelan Jawa dan alat musik Maluku gong toto boang. Selain kromong, Jambi juga memiliki sederet alat musik tradisional lain, seperti gambus Jambi, akordeon, gendang Melayu, cangor, sekdu, serdam, serangko, rebana singke, puput kayu, kompangan, marawis, kelintang jolo, kelintang kayu, gendang panjang dua sisi, dan lainnya.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak