Liputan6.com, Jakarta - Menjelang laga Semifinal Piala Dunia 2022 yang akan mempertemukan Prancis vs Maroko, terdapat kejadian unik di sekitaran kota Doha, Qatar. Penjaga toko, Muhammad Sadiq mengatakan bahwa kaos Singa Atlas--julukan Maroko--ludes terjual.
Baca Juga
Advertisement
Kini Maroko tengah meniti puncak kesuksesan di kancah sepak bola Internasional. Pasalnya, timnas yang diperkuat pemain bintang, Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi itu berhasil lolos ke babak Semifinal Piala Dunia 2022.
Muhammad Sadiq mengaku bahwa baju replika tim Afrika Utara itu telah terjual habis, seiring dengan meningkatnya permintaan pesanan. Bahkan, banyak dari pemilik toko yang ada di Souq Waqif, Doha dibuat kebingungan atas permintaan kaos Maroko ini.
Sejak minggu pertama digelarnya Piala Dunia, banyak pengunjung yang memadati pusat perbelanjaan kaos dan aksesoris lainnya di sekitaran Doha. Terutama untuk kaos dan aksesoris timnas Brasil dan Argentina, mengingat kedua tim unggulan tersebut banyak penggemarnya.
Namun, kondisi tersebut berubah setelah Brasil gagal lolos ke semifinal karena kalah dari Kroasia lewat adu penalti. Sedangkan, Argentina sukses membungkam Kroasia kemarin dengan skor akhir 3-0.
Kini tampak jelas, banyak pengunjung yang memburu kaos dan aksesoris Maroko menjelang laga Semifinal Singa Atlas kontra Prancis. Tak heran jika pendukung Maroko banyak yang berbondong-bondong mendatangi tempat perbelanjaan di Doha, pasalnya kesuksesan ini merupakan kali pertama bagi negara asal Afrika Utara itu.
Minat Tinggi
Setelah Maroko sukses mengalahkan Portugal di laga Perempat Final Piala Dunia 2022 dengan skor akhir 1-0, Muhammad Sadiq mengungkapkan soal penjualan kaos Maroko.
“Pada bulan November, kami biasa menjual beberapa kaos Maroko setiap hari dari lusinan yang kami pesan,” kata Muhammad Sadiq, dilansir dari Aljazeera.
Penjual toko itu mengungkapkan jika permintaan kaos dan aksesoris semakin meroket setelah Maroko melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2022. Apalagi bukan hanya Portugal, tim Singa Atlas pun sukses menundukan Spanyol.
“Setiap kali Maroko menang, kami akan memesan ratusan baju lagi dan terjual habis sore hari pada hari pertandingan berikutnya,” kata Sadiq.
Advertisement