Sukses

Apa Itu Gangguan Mental OCD? Berikut Penyebab dan Gejalanya

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) merupakan gangguan mental berupa dorongan untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang dan berlebihan.

Liputan6.com, Bandung - Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah sebuah gangguan mental yang bisa terjadi pada seseorang dengan dorongan agar orang tersebut melakukan suatu tindakan tertentu secara berulang-ulang dan berlebihan.

Mengutip dari Jurnal Untirta milik Rahmawati, Bangun Yoga Wibowo, dan Wika Hardika Legiani, definisi dari gangguan OCD adalah sebuah gangguan kecemasan yang lebih memperhatikan pikiran berulang-ulang serta perilaku berulang-ulang dengan menghabiskan banyak waktu.

Di mana perlakuan tersebut bisa menghabiskan banyak waktu lebih dari satu jam per hari dan atau menyebabkan distress atau kecacatan fungsional. Adapun perilaku tersebut untuk mengurangi kecemasan atau ketidaknyamanan penderitanya.

Penderita OCD sendiri bisa terjadi pada siapapun dan dari semua kelompok usia namun biasanya penyakit ini muncul di usia 7 hingga 17 tahun. Adapun para penderitanya sadar bahwa tindakan tersebut berlebihan namun ia tidak bisa melawan tindakan tersebut.

Gangguan Obsessive Compulsive Disorder atau OCD ini mempunyai gejala yang bisa hilang dan bisa timbul. Biasanya gejalanya terjadi karena adanya dorongan dari pikiran obsesif terutama dalam menghindari rasa takut dan rasa cemas.

 

2 dari 3 halaman

Penyebab OCD

Penyebab dari penyakit OCD sendiri mempunyai faktor-faktor yang berbeda-beda kepada penderitanya. Biasanya faktor tersebut terjadi karena adanya genetik, perubahan senyawa kimia otak, ataupun dari pengaruh lingkungan.

Melansir dari kch.ha.org.hk, terdapat tiga penyebab dari gangguan OCD ini yaitu seperti berikut:

1. Faktor Genetik

Secara genetik jika ada kerabat tingkat pertama yang menderita OCD bisa mempunyai kemungkinan lebih besar menderita Obsessive Compulsive Disorder atau OCD tersebut

2. Faktor Biologis

Adapun faktor biologis penyebab dari penyakit ini adanya tingkat serotonin yang rendah dan juga adanya kelainan pada korteks orbito-frontal dan ganglia dasar dalam otak.

3. Faktor Psikologis

Adapun secara psikologis penyebab seseorang menderita OCD bisa terjadi pada orang yang mudah cemas, perfeksionis, atau lebih suka menjaga sesuatu dengan bersih dan rapi bisa menjadi salah satu orang yang cenderung rawan terkena OCD.

 

3 dari 3 halaman

Gejala OCD

OCD bisa terjadi kepada siapapun dan dengan faktor-faktor yang berbeda-beda. Bahkan penderita dari OCD tidak memandang usia siapapun bisa terkena penyakit ini.

Adapun beberapa gejala penderita OCD seperti berikut:

1. Obsesi

Salah satu gejalanya adalah ada obsesi yaitu sebuah pikiran, desakan, atau gambar yang terus menerus datang pada pemikiran seseorang. Contohnya saja ketika seseorang yang takut akan kuman akan mempunyai kecemasan yang berlebihan dan terobsesi untuk mencuci tangan agar merasa bersih.

2. Kompulsi

Adapun komplusi yaitu sebuah tindakan berulang-ulang yang terdorong dikarenakan adanya tanggapan dari suatu obsesi dimana bertujuan untuk mengurangi tekanan atau mencegah situasi yang sedang ditakuti. Contohnya adalah mencuci tangan berulang-ulang ataupun melakukan sesuatu dalam urutan tertentu, dan masih banyak lagi tergantung dari obsesi apa yang dilakukan oleh penderita tersebut.

Untuk mengobati dan mencegah OCD terutama yang sudah mengalaminya secara ekstrim harus mengobatinya atau mengunjungi dokter misalnya ke psikolog atau psikiater. Dokter biasanya akan memberikan pengobatan agar gejala tidak muncul bisa melalui terapi ataupun pemberian obat.