Sukses

Pasokan Bahan Pokok di Cirebon Aman, Pemkab Cirebon Tetap Waspadai Kenaikan Harga

Pemkab Cirebon akan terus melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan daya beli masyarakat diantaranya menggelar operasi pasar.

Liputan6.com, Cirebon - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon terus memonitoring ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional.

Kabid Perdagangan Disperdagin Kabupaten Cirebon, Iwan Suroso mengatakan, jelang Natal dan Tahun Baru, stok bahan pokok terbilang aman. 

"Kami akan terus melakukan monitoring guna memantau perkembangan harga sembako di sejumlah pasar tradisional jelang Nataru," ujar dia, Jumat (16/12/2022).

Dia mengaku akan terus melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan daya beli masyarakat di antaranya menggelar operasi pasar di sejumlah titik.

Iwan menyebutkan, untuk stok beras masih data terakhir tercatat 31.800 ribu ton sampai masa panen.

Sedangkan, untuk ajuan gal Elpiji 3 kg bagi Kabupaten Cirebon pun tergolong aman sebanyak 24.850 juta tabung gas.

"Dari hasil pantauan yang kami lakukan untuk stok bahan sembako lainnya seperti gula dan telur masih tetap aman," jelasnya.

Hingga saat ini, kata dia, untuk harga sembako yang ada di pasar tradisional masih terbilang stabil. 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Operasi Pasar

Disperdagin terus memantau stok bahan pokok karena sejumlah komoditas yang ada di pasar tradisional bukan berasal dari Kabupaten Cirebon. 

"Jadi kami harus memastikan ketersediaannya mencukupi untuk permintaan," tegasnya.

Dari beberapa komoditas sembako, hanya telur yang mengalami kenaikan karena harga yang fluktuatif. 

Dia mengaku tidak dapat berbuat banyak karena hanya bisa melakukan monitoring komoditas, tidak sampai intervensi mengenai harga yang ada di pasaran.

"Kalau dilihat dari inflasi yang terjadi di Kabupaten Cirebon belum berpengaruh terhadap aktivitas di pasar tradisional. Dari hasil pemantauan di pasar tradisional milik pemerintah Kabupaten Cirebon terkait daya beli masyarakat sudah terbilang normal," tuturnya.

Guna dapat menstabilkan harga sembako, pihaknya pun sejak bulan November yang lalu telah menggelar operasi pasar murah. 

"Bulan kemarin (November) sudah 3 kali operasi murah diselenggarakan dan bulan Desember ini kami juga akan melakukan sebanyak 3 kali," ucapnya.

Dalam operasi pasar murah terdapat beberapa komoditas sembako dengan harga murah di antaranya beras, telur, gula dan minyak goreng guna menstabilkan harga komoditas sembako.

"Kami berharap harga bisa stabil dan komoditi aman terkendali agar pemulihan ekonomi bisa berjalan dengan baik," tutupnya.