Sukses

Jelang Nataru, KPPU Wanti-Wanti Produsen, Distributor, dan Pedagang di Sumut Agar Tak Culas

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mewanti-wanti para produsen, distributor, dan pedagang besar kebutuhan pokok di Sumatera Utara (Sumut) agar tidak culas, dengan mengambil keuntungan sebesar-besarnya menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Liputan6.com, Medan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mewanti-wanti para produsen, distributor, dan pedagang besar kebutuhan pokok di Sumatera Utara (Sumut) agar tidak culas, dengan mengambil keuntungan sebesar-besarnya menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) I KPPU, Ridho Pamungkas mengatakan, untuk di Kota Medan, pasokan bahan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini masih dalam kategori aman. Hal ini berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak).

"Menjelang Natal dan Tahun Baru, kita ikut lakukan pantauan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok bersama Gubernur Sumut beserta OPD, Bank Indonesia, Bulog, dan Tim TPID," kata Ridho, Senin (19/12/2022).

Diungkapkan Ridho, fokus sidak kali ini pada komoditi yang mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir. Dari hasil pemantauan, diketahui beras premium di Pasar Petisah Medan dijual di harga Rp 13.000 hingga Rp 14.500 per Kilogram (Kg).

Kemudian, kebutuhan pokok lainnya seperti cabai merah Rp 38.000 hingga Rp Rp 40.000 per Kg, dan ayam Rp 34.000 per Kg. Sedangkan telur di harga Rp 1.600 hingga Rp 1.850 per butir. Untuk ikan gembung mengalami penurunan dari minggu lalu, yaitu dari Rp 45.000 per Kg menjadi Rp 40.000 per Kg.

"Bulog bersama PD Pasar juga melakukan operasi pasar untuk minyak goreng dan beras di Pasar Petisah," ungkapnya.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Fokus pada Beberapa Komoditi

Disebutkan Ridho, KPPU akan fokus pada beberapa komoditi yang rantai pasokannya kurang efisien dan berpotensi mudah diintervensi oleh spekulan. Pihaknya melihat margin cost di ayam ras dan telur masih cukup tinggi.

Menurut Ridho, selisih harga ayam ras hidup di tingkat peternak dengan harga di pasar mencapai lebih dari Rp 10.000 hingga Rp 12.000. Begitu juga dengan telur yang bisa selisih Rp 300 hingga Rp 400 per butir.

"Ini menunjukan pelaku pasar memiliki market power dalam memaksimalkan profit," ujarnya.

KPPU juga menyoroti kenaikan harga pakan yang berbanding terbalik dengan turunnya harga jagung pada November 2022 di Sumut. "KPPU Kanwil I akan terus mandalami serta meminta informasi dengan berbagai pihak terkait hal tersebut," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Masyarakat Diimbau Tak Perlu Khawatir

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyampaikan, harga komoditi di Pasar Petisah lebih tinggi di banding dengan harga di pasar tradisional lain yang ada di Kota Medan, namun masih wajar. Untuk ikan harganya terganggu karena curah hujan yang tinggi.

"Sedangkan untuk komoditi lainnya, stok aman," ungkapnya.

Dikatakan Edy, komoditi beras pada Februari sampai April di Sumut telah memasuki masa panen. "Sehingga tidak perlu khawatir untuk stok ke depan," sebutnya.

Sementara itu, Ridho menambahkan, sejalan dengan Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, KPPU juga akan mengawasi lonjakan tiket penerbangan pada arus mudik ke Sumut jelang Nataru.

"Untuk tiket, kita akan awasi," tandasnya.