Sukses

Nestapa Warga di Sekitar Tambang Galian C Mekar Sari Balikpapan, Rumah Rusak dan Dihantui Longsor

Aktivitas galian lahan di eks Hotel Tirta yang berlokasi di Jalan A Yakni Balikpapan membuat sebagian warga yang tinggal di sekitar lokasi waswas lantaran takut terjadinya longsor.

Liputan6.com, Balikpapan - Adanya aktivitas galian C di eks Hotel Tirta yang berlokasi di Jalan A Yani, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah membuat resah warga sekitar. Pasalnya, akibat galian tersebut rumah warga mengalami kerusakan hingga warga harus mengungsi ke tempat yang aman lantaran takut terjadi longsor.

Salah satu warga yang mengungsi akibat galian tersebut yakni Muhamad Rutaf (62), bersama empat keluarganya Rutaf yang tinggal di RT 5 Kelurahan Mekar Sari tepatnya di samping lokasi galian harus mengungsi ke rumah anaknya di kawasan Jalan Marsma R Iswahyudi, Sungai Nangka, Balikpapan Selatan. Aktivitas itu sendiri sudah berlangsung sejak Februari 2021.

"Saya rasa takut roboh. Misal malam saya tidur, tiba-tiba roboh. Kan keluarga saya yang terancam," ungkap Rutaf, Selasa (20/12/2022).

Rumah Rutaf sendiri terletak persis di medan perbukitan yang bersebelahan langsung dengan eks Hotel Tirta. Aktivitas galian C tersebut praktis mengakibatkan getaran yang cukup hebat di rumahnya. Di samping tanahnya yang terus digerus, membuat retakan yang masif. Melihat itu Rutaf harus meninggalkan rumah yang telah dia tinggali selam 40 tahun lebih.

"Saya pindah sekeluarga, empat orang sama cucu. Ini rumah juga sudah kosong, nggak ada barang-barang lagi," katanya.

Ditanya soal aktivitas galian di eks Hotel Tirta tersebut, Rutaf mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Selain itu selama melakukan aktivitas pihak terkait tidak pernah ada sosialisasi ke warga sekitar.

“Tiba-tiba berjalan begitu saja. Saya taunya hanya pengosongan lahan aja. Nggak ke pikiran kalau sampai ada galian," sebutnya.

2 dari 2 halaman

Berharap Ada Mediasi

Dia menuturkan, keputusan untuk mengungsi ini bukan hanya dirinya seorang. Kata dia, kurang lebih sudah ada 2 KK. Namun tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.

Dia berharap, ada mediasi dengan pihak pengelola lahan agar bisa menemukan jalan tengah terbaik. Mengingat ada kerugian yang dialami.

Sementara itu beberapa waktu laku, Camat Balikpapan Tengah, Edy Gunawan membenarkan bahwa aktivitas tersebut mengganggu masyarakat setempat.

Terkait itu pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan OPD terkait untuk menangani gangguan dari aktivitas galian tersebut.

"Memang disitu ada kegiatan. Akibatnya itu, salah satunya, pasir-pasir tumpah ke jalan. Itu sudah kita ingatkan," pungkasnya.

 

 

 

 

Â