Sukses

Dilantik Jadi Panglima TNI, Ini 5 Fakta Menarik KSAL Laksamana Yudo Margono

Laksamana TNI Yudo Margono resmi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Liputan6.com, Jakarta - Laksamana TNI Yudo Margono resmi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Jenderal Andika Perkasa menggelar Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima TNI kepada Yudo Margono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022).

Laksamana Yudo Margono telah resmi menjadi Panglima TNI setelah dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin 19 Desember 2022 kemarin.

Berikut lima fakta menarik Jenderal TNI Yudo Margono.

Kelahiran Madiun

Jenderal TNI Yudo Margono merupakan Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, pada 26 November 1965. Dia merupakan anak dari pasangan suami-istri yang bekerja sebagai petani.

Setelah menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Mejayan Madiun, Yudo memutuskan untuk menjadi seorang tentara di Akademi Angkatan Bersenjata Laut (sekarang bernama Akademi Angkatan Laut). Dia lulus dari Akademi pada 1988.

Penempatan Awal Karier Militer

Penempatan tugas militer pertama Yudo sebagai Asisten Perwira Divisi Senjata Artileri Rudal di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) YNS 332. Setahun kemudian, dia melanjutkan pendidikan militernya dengan mengikuti Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem).

Pada 1990, Yudo juga mengikuti kursus perencanaan operasi amphibi.

2 dari 3 halaman

Menikahi Polisi Wanita

Yudo menikahi Veronica Yulis Prihayati pada 21 Oktober 1991. Veronica merupakan polisi wanita (polwan) berpangkat AKBP. Dari pernikahan tersebut, Yudo dan Veronica dikarunia tiga anak, yaitu Anaka Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.

Deretan Jabatan

Yudo menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tual pada 2004 sampai 2008. Pada 2008, dia dipindahtugaskan sebagai Komandan Lanal Sorong sampai 2010. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim selama setahun.

Kemudian, Yudo dipercaya menjadi Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) pada 2011-2012. Setelahnya, Yudo menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Armabar pada 2012-2014. Pada tahun yang sama, Yudo bersekolah di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Program Pendidikan Reguler (PPR) Angkatan 52/2014.

Yudo lantas menjadi perwira pembantu operasi latihan (Paban Opslat) II Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) selama 2014 sampai 2015. Yugo kembali dipercaya menjadi Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan pada 2015-2016.

Dia kemudian menduduki jabatan sebagai Komando Armada (Koarmada) pada 2016-2017. Pada 2017, Yudo mendapatkan kenaikan pangkat menjadi bintang dua sekaligus menjabat Komandan Lintas Laut Militer selama setahun. Lantas, dia menjabat Panglima Komando Armada Wilayah Barat pada kurun 2018-2019 dan Panglima Kogabwilhan pada 2019.

3 dari 3 halaman

Diangkat KSAL

Pada 20 Mei 2020, Yudo diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Pangkatnya pun naik menjadi laksamana dengan bintang empat. Seiring jabatannya sebagai KSAL, Yudo mengemban amanah sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkopgawilhan) 1 di bawah Kementerian Pertahanan. Dia menginstrusikan operasi siaga tujuh KRI di daerah Natuna untuk memantau dan menertibkan kapal China.

Diusulkan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Yudo sebagai calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Hal itu diketahui lewat surat presiden (surpres) usulan Panglima TNI yang diserahkan pemerintah kepada DPR pada 23 November 2022.

Serangkaian proses akan digelar DPR terhadap usulan Yudo sebagai calon Panglima TNI.