Sukses

Kapal Perang Thailand Tenggelam, Tim Penyelamat Temukan 6 Jasad

Insiden tenggelamnya kapal perang Thailand di perairan Teluk Thailand dua hari yang lalu dilaporkan masih dalam tahap pencarian. Adapun terdapat enam jenazah yang sudah ditemukan dalam insiden tenggelamnya kapal tersebut.

Liputan6.com, Bandung - Insiden tenggelamnya kapal perang Thailand di perairan Teluk Thailand dua hari yang lalu dilaporkan masih dalam tahap pencarian. Adapun terdapat enam jenazah yang sudah ditemukan usai insiden tenggelamnya kapal tersebut.

Kapal perang HTMS Sukhothai tersebut diketahui mengalami insiden karena dihantam gelombang kuat air laut serta angin kencang yang terjadi. Kapal perang berjenis terkecil dalam militer ini tengah melakukan patroli pada Minggu (18/12/2022) malam waktu setempat.

Melansir dari BBC, para pelaut yang tewas serta seorang yang selamat ditemukan pada Selasa ketika tim militer menjelajahi perairan di Teluk Thailand. Pencarian masih terus dilakukan karena ada sekitar 23 pelaut yang masih hilang.

Adapun 76 orang anggota awak telah diselamatkan dari tenggelamnya kapal tersebut pada Minggu malam akibat kehilangan tenaga akibat badai. Selama dua hari hingga saat ini Angkatan Laut dan Angkatan Udara Thailand sudah menghabiskan waktu sekitar dua hari dalam mencari korban selamat.

Empat kapal angkatan laut dan beberapa helikopter serta drone tak berawak dikerahkan dalam melakukan pencarian dan memindai wilayah laut tersebut. Pencarian tersebut masih diusahakan karena sejak kapal tenggelam orang terakhir yang ditemukan dalam 41 jam masih hidup.

"Orang terakhir ditemukan 41 jam sejak kapal tenggelam dan dia masih hidup. Jadi kami yakin masih ada yang hidup di luar sana… kami akan terus mencari," ujar Laksamana Chonlathis Navanugraha, Kepala Staf Angkatan Laut.

Adapun beberapa pelaut yang ditemukan kelelahan dan tidak sadarkan diri dan tidak semua awak kapal yang hilang mengenakan rompi pelampung. Seorang penyintas yang ditemukan mengambang di air selama 10 jam dengan kondisi masih sadar, namun mengalami luka ringan di kepala dan mata sakit karena air laut.

“Kami menemukan pria ini memegang pelampung, dia mengambang di air selama 10 jam,” ujar Kapten Krapich Korawee Paparwit dari HTMS Kraburi mengutip dari BBC.

Jenazah yang sudah ditemukan juga sudah dibawa oleh sebuah helikopter ke dermaga terdekat pada Selasa tengah malam. Adapun ambulans juga telah menunggu jenazah untuk dibawa ke rumah sakit dan menjalani autopsi.