Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 34.053 personel gabungan diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dalam rangka Operasi Lilin Lodaya 2022 di Jawa Barat (Jabar). Personel tersebut terdiri dari 26.000 personel Polri, 2.300 Personel TNI serta 5.753 personel instnasi terkait lainnya yang disebar di 320 pos pengamanan.
Baca Juga
Advertisement
Rincian pos tersebut yaitu pos pelayanan, pos jalur tol, pos jalur alteri dan pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan dan lain-lain.
Operasi Lilin Lodaya tahun ini dilaksanakan selama 11 hari mulai dari 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023, dilanjutkan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dari 3 Januari sampai 9 Januari 2023.
Kapolda Jabar Irjen Suntana mengatakan, dalam Operasi Lilin lodaya 2022, berbagai upaya sudah dilakukan. Termasuk deteksi dini terkait gangguan-gangguan yang dapat mengganggu kamtibmas saat perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Apabila ada informasi yang diterima skan segera dikembangakan, sehingga jika terjadi gangguan maka akan segera ditindak lanjuti sesuai dengan aturan yang ada karena seluruh polres dan polsek sudah bekerja sama dengan perangkat desa," kata Suntana dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2022 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (22/12/2022).
"Kami sudah mengintruksikan kepada seluruh personel yang dilapangan apabila terjadi ganggguan yang dapat mengganggu kamtibmas kami akan dilakukan tindakan tegas. Dan kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan apabila melihat adanya tindakan yang mencurigakan atau melanggar hukum," ujar Suntana menambahkan.
Apel ini diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan. Total personel yang diterjunkan dalam pengaman Operasi Lilin Tahun 2022 sebanyak 166.322 dengan personel gabungan.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan ada sekitar 44 juta penduduk Indonesia yang akan bergerak dan masif serta harus diwaspadai sehinga pengamanan di objek vital harus dilakukan pengamanan.
"Kita harus waspadai masyarakat mungkin akan bergerak secara banyak dan kita harus waspadai untuk mengamankan beberapa objek vital. Dan seluruh pos pelayanan sudah sangat siap untuk menjaga Hari Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 sehingga dapat dirayakan dengan aman dan nyaman," ujarnya.