Liputan6.com, Palangka Raya Vakumnya liga Indonesia usai tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa membuat pesepak bola muda, Paul Aro banting setir. Sebagai anak muda yang masih mencari jati diri akan kemampuan terbaiknya, dunia tarik suara pun dijajalnya dengan ikut dalam ajang audisi pencarian bakat.
Pernah mendapat kontrak pofesionalnya sebagai pemain pada usia 21 tahun di Liga Swedia, tak membuat Paul tinggi hati. Terbukti, pria kelahiran 23 Juni 2001 ini memutuskan kembali ke Indonesia dan membela 2 klub asal Kalimantan, yakni Barito Putera serta Kalteng Putra.
"Saya tuh senang kalau nyanyi, adem gitu buat terapi diri sendiri," ungkap Paul, Selasa (27/12/2022).
Advertisement
Lagu ciptaannya sendiri yang berjudul "Wajah Mimpi" dia nyanyikan di hadapan keempat dewan juri seperti, Anang Hermansyah, Bunga Citra Lestari, Judika, dan David Bayu mantan vokalis Band Naif.
Kemampuannya membawakan lagu sambil memainkan gitar menyita perhatian para juri. Mereka tak menyangka, seorang Nyoman Paul Aro adalah paket lengkap calon penyanyi berbakat yang memiliki suara bagus, bisa bermain alat musik, dan ditunjang wajah rupawan.
Hijrahnya Paul ke dunia tarik suara, bermula dari Ibundanya Kadek Sri Wedari yang berat hati mengizinkan sang anak kembali ke dunia sepak bola pasca tragedi Kanjuruhan.
"Karena kemarin kejadian tragedi (Kanjuruhan) dan ibu bilang enggak usah dulu main sepak bola di sini, tapi saya ada bakat di musik coba mainkan dulu di sana," tambah Paul.
Paul berharap generasi muda di Indonesia sepertinya harus berani mencoba, dan mengembangkan bakat untuk bisa segera menemukan jati diri. Apalagi, pasca pandemi Covid-19, pola hidup masyarakat berubah dan memasuki babak baru.
"Mumpung masih muda, selalu cari jalan yang bisa menumbuhkan jati dirinya sendiri. Enggak usah nyerah," ujar Paul.
Sementara, vakumnya Paul dari dunia sepak bola ditanggapi Bahri, seorang suporter garis keras dari klub Kalteng Putra. Apalagi, jika Paul harus memilih jalan sebagai penyanyi dan harus meninggalkan dunia sepak bola di Indonesia.
"Dari sisi sepak bola sangat disayangkan, tapi kalau kita lihat dari sisi sekarang ini keadaan sepak bola Indonesia yang sedang vakum akibat insiden Kanjuruhan, dan dengan cara menyanyi dia mampu memenuhi kebutuhan ekonominya kita anggap wajar," tegas Bahri.
Fans dari klub berjuluk Laskar Isen Mulang itu juga berharap, kompetisi sepak bola di Indonesia bergulir kembali agar para pemainnya dapat merumput dan tim kesayangannya Kalteng Putra mampu bangkit dari jurang degradasi.
"Realitisnya sih pengen segera bangkit, Karena rugi juga pemainnya sih enggak ada pertandingan, kasihan juga pemainnya," Bahri mengakhiri.