Liputan6.com, Lamongan - Perahu tradisional ijon-ijon khas Lamongan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Perahu tradisional ini berasal dari Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Perahu ijon-ijon yang dibuat masyarakat Lamongan itu dikenal sebagai perahu yang memiliki kebaharian yang ulung. Perahu ini bahkan dulunya pernah menyelamatkan kru dan penumpang Kapal Van der Wijck yang tenggelam pada 1936 silam di laut Utara Lamongan.
Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, perahu ijon-ijon merupakan perahu tradisional yang proses pembuatannya diwariskan secara turun-temurun. Kapal ini memiliki beragam fungsi, mulai dari menangkap, menyimpan, menampung, mengangkut, serta mendinginkan atau mengawetkan ikan.
Advertisement
Baca Juga
Oleh masyarakat setempat, perahu ini dikonotasikan sebagai perahu perempuan wedok. Sebab, perahu ini memiliki-ciri-ciri inggi tumpul, papak dan badan gemuk.
Selain itu, terdapat juga simbol topeng, mata, alis, sanggul, mahkota dan bunga, pada bagian bodi perahu. Perahu ijon-ijon masih tetap diproduksi dan mampu bertahan hingga kini di Desa Kandangsemangkon.
Desa ini disebut sebagai galangan kapal ijon-ijon yang strategis, berada di pinggir pesisir dan jalur Daendels, dengan ditopang tersedianya alat komunikasi dan listrik. Ada pula tukang pembuat perahu sebagai sumber daya manusianya.
Pembuatan galangan perahu tradisional ijon-ijon merupakan usaha nonformal. Usaha ini adalah usaha personal yang keterampilannya diperoleh secara otodidak dan turun-temurun.
Tahapan produksnyai juga berbeda dengan galangan di daerah lain, terutama cara pengontruksian lambung dan pemasangan gading-gading.