Sukses

Klungkung Miliki Mesin Pengolah Residu Rekayasa Teknologi Anak Bangsa

Kabupaten Klungkung kini memiliki mesin pengolah sampah residu, mesin rekayasa teknologi anak bangsa yang memiliki kapasitas hingga 50 ton per hari.

Liputan6.com, Klungkung - Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karang Dadi di Kabupaten Klungkung, Bali, saat ini sudah dilengkapi dengan mesin rekayasa teknologi anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah residu dengan kapasitas mencapai 50 ton dalam sehari. 

Direktur Utama PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL), Putu Ivan Yunatana mengatakan mesin tersebut bisa menjadi awal mula pengelolaan sampah di Bali yang bisa memperpanjang usia tempat pengelolaan sampah akhir.

Putu yang mendampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta saat menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas itu menjelaskan manfaat mesin pengolah sampah residu.

Putu menyebut, mesin rekayasa teknologi anak bangsa itu disediakan dan dioperasionalkan oleh PT CTBL yang merupakan entitas bersama antara BWC dan PT Bakti Bumi.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Sumber Energi Terbarukan

"Mesin ini sudah terbukti dan teruji di TPA Jabon Sidoarjo, hasil pengolahan residu itu dapat menjadi komoditi energi baru terbarukan (EBT) yang beberapa waktu sempat di uji coba oleh PLTU Tanjung Awar Awar Tuban dan PT Paiton Probolinggo yang hasilnya sudah sesuai dengan standar kebutuhan PLTU tersebut" kata Putu Ivan yang juga Founder BWC kepada Liputan6.com, Sabtu (31/12/2022).

Di kesempatan yang sama Menpan RB Azwar Anas diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Founder Bali Waste Cylce (BWC) Putu Ivan Yunatana yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusa Tenggara.

Menurut Menpan RB mengapresiasi langkah pemerintah Kabupaten Klungkung dalam berinovasi dalam penanganan sampah berkolaborasi dengan pihak ketiga. "Salah satu wilayah yang perlu diacungi jempol adalah Kabupaten Klungkung, yang sangat inovatif dalam pengelolaan sampahnya dengan mengatasi permasalahan dari hulu hingga hilir," ujar Anas.

Sementara itu, Putu Ivan menjelaskan PT CTBL akan mengolah sampah residu dengan mesin produksi anak bangsa yang mampu menekan puluhan ton sampah yang masuk.

Di mana sebelumnya sampah residu sisa dari pemilihan sampah tersebut tidak dipergunakan dan hanya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun setelah hadirnya mesin pengolah residu, sampah dari sisa pemilihan tersebut akhirnya dapat kembali dimanfaatkan menjadi bahan energi baru terbarukan.

"Mesin yang dirakit dan rekayasa teknologinya oleh CTBL mampu mengolah sampah residu hingga 50 ton per hari. Pengolahan sampah residu itu adalah sampah-sampah sisa dari pemilihan, akan diolah mejadi RDF, pelet, dan pupuk kompos," katanya.

Untuk diketahui, program TOSS Center tahun 2018 berhasil masuk top 40 Inovasi Pelayanan Publik, kemudian di tahun 2021 TOSS kembali berhasil masuk Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kategori khusus. Untuk tahun ini, TOSS masuk dalam Top 5 Outstanding Achievement Of Public Services dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.