Sukses

Sampah Berserakan Usai Peresmian Masjid Al Jabbar, Minim Kesadaran atau Minim Tong Sampah?

Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada Jumat (30/12/022) lalu.

Liputan6.com, Bandung - Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada Jumat (30/12/022) lalu. Namun, usai peresmian, ada kabar tak sedap soal berseraknya sampah di sekitaran rumah ibadah tersebut.

Hal itu sebagaimana diungkap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat mengenai pengelolaan sampah pada peresmian Masjid Al Jabbar Bandung.

Dalam unggahan Instagram-nya, DLH Jabar menyebut telah bekerjasama dengan Forum Bank Sampah Jawa Barat, DLH Kota Bandung, Bank Sampah Induk Kota Bandung, Yayasan Go Green Kota Cimahi, Green Generation serta UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan pengelolaan sampah pada acara peresmian Masjid Al Jabbar Bandung.

Pengelolaan sampah dimulai dari menempatkan tempat sampah terpilah di 30 titik di sekeliling Masjid Al Jabbar, pengangkutan sampah ke lokasi TPSS, penyisiran sampah serta pemilahan sampah.

Pada acara peresmian Masjid Al Jabbar dilakukan juga edukasi lingkungan terkait sampah kepada para undangan, UMKM serta masyarakat yang menyaksikan peresmian masjid.

Hasil pengumpulan sampah diperoleh sebanyak 762 kg sampah anorganik, 183,3 sampah organik terpilah, 758 sampah residu = 758 kg, dan 200 kg sampah sore yang belum terpilah.

Sehingga, total sampah mencapai 1.904,1 kg alias 1,9 ton. Adapun sampah yang belum terpilah sebanyak 200 kg, dibawa ke BSI untuk dilakukan pemilahan di BSI Kota Bandung.

Kepala DLH Jawa Barat Prima Mayaningtias mengimbau agar masyarakat menjaga lingkungan masjid. Saat peresmian, pihaknya mengaku bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi masyarakat untuk mengedukasi. Akan tetapi, masyarakat masih abai atas imbauan agar menjaga lingkungan masjid.

"Kemarin 1,9 ton pada saat peresmian. Memang sarana prasarana belum ada di situ, termasuk pengelola resmi. Ternyata di lapangan karena masyarakat antusias dan mungkin belum ada petugas yang menjaga. Pedagang masuk, PKL masuk, orang orang buang sampah," ujar Prima.

Pihak DLH Jabar dan gabungan menurunkan sekitar 100 orang untuk menangani sampah tersebut. Prima pun mengingatkan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan.

"Edukasi ini benar-benar harus. Jaga kebersihan, jangan nyampah di situ. Bawa pulang kalau bisa," kata dia.

Adapun masjid ini berada di Gedebage, Kota Bandung dan dirancang oleh Ridwan Kamil yang saat itu dimulai pada 2017. Namun, pembangunannya sempat terhenti dikarenakan pandemi Covid-19.

Dalam prosesnya pembuatan masjid ini berlangsung ketika Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan kemudian rampung ketika ia sudah menjabat menjadi Gubernur Jawa Barat.

Masjid ini juga didesain dengan model yang ramah lansia serta disabilitas karena terdapat akses ramp serta lift yang memadai. Desainnya juga mempunyai ruang wudhu dan toilet yang khusus.