Sukses

Gubernur Riau Sebut Hujan Jadi Pemicu Jalan Provinsi Kembali Rusak Usai Diperbaiki

Gubernur Riau Syamsuar mengakui masih banyak jalan rusak di Riau yang pada tahun ini menjadi fokus dirinya untuk diperbaiki.

Liputan6.com, Pekanbaru - Jalan rusak di berbagai wilayah di Provinsi Riau pada tahun 2022 masih menjadi pekerjaan rumah bagi Gubernur Riau Syamsuar untuk diperbaiki pada 2023. Mantan Bupati Siak ini mengakuinya sehingga menjadi program prioritas diawal tahun baru. 

Di sisi lain, Syamsuar menyatakan jalan rusak di Riau tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Setiap jalan ada kategorinya, mulai itu jalan skala kabupaten, provinsi, hingga nasional.

"Terkadang jalan rusak di Pekanbaru, gubernur juga disalahkan tapi enggak apa-apalah karena saya juga warga Pekanbaru," kata Syamsuar, Senin siang, 2 Januari 2023.

Syamsuar menjelaskan, perbaikan jalan provinsi di Riau terus dilakukan setiap tahun. Dalam 4 tahun terakhir, kondisi jalan provinsi mantap atau baik ada 60 persen pada tahun 2019, naik 61 persen tahun 2020, 62 persen tahun 2021, dan 63 persen tahun 2022.

"Jalan tidak mantap tahun 2019 itu 39 persen, tahun 2020 turun 38 persen, tahun 2021 ada 37 persen dan tahun 2022 ada 36 persen," kata Syamsuar. 

Syamsuar menyebutkan, faktor cuaca beberapa bulan menjelang pergantian tahun menjadi faktor utama tidak maksimalnya pembangunan ataupun perbaikan jalan provinsi. 

Lokasi perbaikan jalan rusak selalu diguyur hujan deras sehingga merusak yang sudah dibangun. Kondisi ini tidak bisa dipaksakan karena selalu saja rusak beberapa hari usai dikerjakan. 

Khusus jalan rusak di Kabupaten Indragiri Hulu yang sempat viral beberapa bulan lalu, Syamsuar sudah menemukan akar masalahnya. Jalanan itu rusak karena sering dilalui truk pengangkut batu bara. 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Buat Jalan Sendiri

Syamsuar sudah menyurati sejumlah perusahaan batu bara di sana untuk membuat jalan sendiri. Perusahaan batu bara dilarang melewati jalan umum agar tidak merugikan masyarakat. 

"Nanti truk batu bara lewat jalan yang dibuat sendiri, dilalui oleh perusahaan lainnya, terserah nanti mau melakukan pungutan," jelas Syamsuar. 

Selain batu bara, faktor jalan rusak, khususnya di Pekanbaru, karena adanya pengerjaan instalasi air bersih dan galian pembuangan air limbah. Perbaikannya ditunda dulu karena dikhawatirkan rusak lagi selama 2 proyek itu masih berjalan. 

"Khusus di Pekanbaru nanti ada bantuan keuangan untuk jalan rusak," ucap Syamsuar. 

Syamsuar juga mengingatkan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan jajaran untuk segera merespon aduan masyarakat terkait jalanan provinsi yang rusak. 

Hal ini menyikapi sulitnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan terkait jalanan rusak. 

"Kepada Kadis PU diharapkan sekarang mulai terbuka," perintah Syamsuar.

Video Terkini