Liputan6.com, Bandung - Empal gepuk atau gepuk merupakan salah satu makanan khas Sunda dan Jawa Barat yang cukup populer. Tak jarang, maknan khas ini menjadi rekomendasi oleh-oleh khas Bandung.
Empal gepuk terbuat dari daging sapi yang direbus atau diungkep bersama bumbu-bumbu hingga empuk. Kemudian, empal yang sudah matang di memarkan atau dipukul-pukul, sehingga agak pipih.
Baru lah empal gepuk digoreng dan disajikan. Keberadaan kuliner Sunda ini sudah ada sejak abad ke-15.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, empal gepuk tercatat dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian dan Sanghyang Swawarcinta. Dua naskah kuno tersebut banyak menyebut tradisi makanan khas Sunda.
Termasuk teknik menggepuk atau mengempal yang seperti dikenal saat ini. Teknik mengempal daging tersebut berasal di wilayah Priangan.
Wilayah tersebut kini terdiri dari kawasan Bandung, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Sumedang. Pada awal kemunculannya, empal gepuk tidak menggunakan daging sapi melainkan daging kerbau.
Sebab, pada masa itu masih banyak masyarakat nusantara yang beragama Hindu. Umat Hindu menggangap sapi sebagai hewan sakral, sehingga tidak dikonsumsi.
Maka dari itu daging yang digunakan untuk empal gepuk berasal dari daging kerbau. Setelah Islam menyebar, barulah penggunaan daging sapi pada masakan khas nusantara mulai banyak dilakukan, termasuk dalam empal gepuk.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dimakan Berkala
Empal gepuk merupakan persediaan makanan rumah tangga yang bisa dimakan secara berkala. Daging empal gepuk saat itu juga lazim ditemukan dalam kegiatan-kegiatan spesial seperti kenduri atau selamatan.
Empal gepuk juga jadi salah satu unsur yang lazim disajikan dalam tumpeng. Teknik empal ini bisa juga disebut sebagai modifikasi teknik dendeng yang sama-sama berfungsi untuk mengawetkan makanan, sehingga daging tidak busuk.
Salah satu tempat makan empal gepuk legendaris yang menjadi jujukan wisatan adalah Warung Nyonya Eha. Tempat makan ini berada di Jalan Cihapit No. 8A, Cihapit, Bandung Wetan.
Tempat makan ini sudah berjualan sejak 1948. Warung Nyonya Eha termasuk tempat makan khas Sunda yang terkenal di Bandung.
Sejumlah aplikasi pencarian restoran memberikan nilai dan peringkat maksimal. Beberapa pe-review makanan juga merekomendasikan wisatawan mengunjungi warung tersebut kalau sedang melancong ke Bandung.
Menu andalan tempat makan ini tentu saja sajian empal gepuk yang terkenal akan bumbu rempah yang kuat. Daging sapi itu dimasak garing.
Bagian luarnya crispy, tapi daging dalamnya masih juicy. Di atasnya diberi taburan parutan kelapa.
Taburan itu memberi sentuhan gurih pada daging. Empal gepuk biasa dinikmati dengan nasi timbel, atau nasi yang dibungkus dengan daun pisang.
Aromanya wangi, tak seperti nasi biasa. Sentuhannya diperkaya dengan lalapan mentah khas Sunda seperti, leunca, terong hijau, daun selada, mentimun, dan daun kemangi.
Menu itu selalu habis dua jam setelah warung buka. Sebab, pelanggan biasanya datang pagi-pagi benar untuk menu sarapannya.
Empal gepuk sudah ada sejak warung pertama kali dibuka dan dipertahankan sampai sekarang. Warung Nyonya Eha buka sejak pukul 06.00 sampai 15.00 WIB.
Advertisement