Liputan6.com, Bandung - Salah satu suku yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri adalah Suku Sunda. Sunda merupakan salah satu etnis di Indonesia yang mendiami Pulau Jawa, khususnya wilayah Jawa Barat, Banten, dan beberapa kota lain di Jawa Tengah, seperti Banyumas dan Cilacap.
Mengutip dari beberapa sumber, berikut kebiasaan orang Sunda yang unik dan jarang diketahui:
1. Membuat Akronim Makanan
Advertisement
Disadari atau tidak, orang Sunda sebenarnya cukup kreatif dalam hal membuat akronim. Akronim ciptaan orang Sunda biasanya ditemui di aneka nama makanan.
Baca Juga
Beberapa di antaranya yang cukup populer adalah cilok atau aci dicolok, combro atau oncom dijero, dan cireng atau aci digoreng. Penamaan dengan cara akronim ini pun menjadi kebiasaan masyarakat Sunda karena menjadi lebih mudah diingat.
2. Menyapa dengan Nada Romantis
Terlepas dari keromantisan kata-katanya, sebenarnya nada bicara orang Sunda yang halus juga mampu menciptakan kesan romantis. Hal tersebut juga terjadi saat seseorang menyapa orang lain.
Sebut saja saat memulai pembicaraan pada lawan jenis, misalnya 'punten aa'. Kalimat halus dengan nada bicara yang halus pun seolah menciptakan kesan romantis.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Suka Petai
3. Menyukai Petai dan Jengkol
Petai dan jengkol merupakan dua makanan yang tak banyak disukai. Pasalnya, keduanya memiliki aroma yang sangat menyengat.
Namun, masyarakat Sunda justru menyukai dua makanan ini. Mereka pun mengolahnya menjadi berbagai aneka masakan.
4. Makan Beramai-ramai
Masyarakat Sunda menyukai aktivitas makan beramai-ramai dengan sanak keluarga, tetangga, maupun teman. Salah satunya adalah kegiatan yang disebut dengan botram.
Botram merupakan makan berjemaah secara lesehan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menyantap sajian yang diletakkan di atas daun pisang.
5. Tak Suka Merantau
Biasanya, orang Sunda lebih senang jika mengabdi untuk daerahnya sendiri. Hal ini menyebabkan beberapa di antara mereka tak suka merantau.
Namun, semakin berkembangnya zaman, masyarakat Sunda kini sudah banyak ditemui di berbagai daerah lain di Indonesia. Hal tersebut umumnya dilakukan oleh mereka yang sedang menempuh pendidikan ataupun urusan pekerjaan.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak
Advertisement