Liputan6.com, Solo - Jenazah istri penyair Wiji Thukul, Dyah Sujirah alias Sipon telah tiba di rumah duka. Perempuan berusia 55 tahun itu meninggal di Rumah Sakit (RS) Hermina, Solo, Kamis (5/1/2023).
Pantauan Liputan6.com, mobil ambulan yang membawa jenazah istri aktivis korban penculikan 98 tiba di rumah duka sekitar pukul 16.20 WIB. Selanjutnya jenazah yang ditutupi kain batik langsung diangkat ke dalam rumah duka.
Puluhan pelayat tampak menyambut kedatangan jenazah di rumah duka yang beralamat di Kalangan RT 1 RW 14, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo.
Advertisement
Beberapa kerabat tampak berdoa di samping jenazah Sipon. Mereka tak kuasa meneteskan air mata atas meninggalnya Sipon. Bahkan salah satu kerabat jatuh pingsan.
Rencananya prosesi pemakaman jenazah Sipon akan dilakukan pada hari Jumat (6/1/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Jenazah akan dimakamkan di TPU Astana Purwoloyo, Pucangsawit, Jebres, Solo.
Penyakit Diabetes dan Jantung
Sebelumnya kabar duka datang dari Solo. Sipon, istri aktivis Wiji Thukul dikabarkan meninggal dunia, Kamis (5/1/2023). Kabar itu pertama kali disiarkan Wahyu Susilo, yang juga adik Wiji Thukul.
"Sugeng tindak mbok Pon. Semoga ketemu kangmas Thukul. Fajar Merah dan Nganthi Wani tabah ya," tulis Wahyu.
Dari kabar yang beredar, Sipon meninggal dunia karena diabetes. Kini jenazah korban disemayamkan di rumah duka di Kalangan RT01/14, Jagalan, Jebres, Surakarta.
Hingga akhir hayatnya, Sipon belum juga mengetahui keberadaan Wiji Thukul yang hilang sejak 1998. Wiji Thukul sendiri dikenal sebagai aktivis sekaligus penyair yang gencar menyuarakan hak asasi manusia. Wiji Thukul sangat aktif menentang rezim otoriter di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Pada 23 Juli 1998, Wiji Thukul dikabarkan menghilang dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Kisah hidup Wiji Thukul yang berani diceritakan dalam film berjudul Istirahatlah Kata-Kata, yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh Yosep Anggi Noen.
Advertisement