Liputan6.com, Palangka Raya - Erosi mengakibatkan tiga unit rumah di bantaran Sungai Kahayan tepatnya di Flamboyan Bawah Kota Palangka Raya ambruk. Proses pengikisan tanah akibat dari aliran air itu disebut dengan ablasi.
Analis Kata dan Istilah pada Balai Bahasa Kalimantan Tengah R Hery Budhiono mengatakan, “abrasi” dan “ablasi”, keduanya istilah yang spesifik. Digunakan dalam beberapa bidang atau ranah.
“Ada penjelasan yang cukup panjang di Kamus Besar Bahasa Indonesia,” kata Hery, Sabtu (7/1/2023).
Advertisement
Baca Juga
Ablasi dalam bidang geografi merujuk pada erosi air sungai atau suatu proses pengikisan tanah di sekitar aliran air. Aliran dari air sungai yang terus menerus mengikis permukaan atau sisi-sisi sungai dan akan berdampak pada terbentuknya ngarai, jurang, maupun lembah.
Adapun yang terjadi di Sungai Kahayan beberapa waktu lalu merupakan ablasi dengan kategori erosi aliran. Di mana prosesnya, partikel-partikel tanah hanyut bersama aliran air.
Sementara untuk kata abrasi merujuk pada erosi gelombang laut atau erosi marin. Dimana abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh gelombang laut.
Lanjut Hery, dua kata tersebut juga digunakan dalam beberapa cabang ilmu seperti biologi, hidrologi, geografi, geologi, kedokteran dan fisiologi. Yang menyamakan hanya pada prosesnya yakni proses pengikisan.
Pada Minggu (1/1/2023), tiga unit rumah yang dibangun di tepi Sungai Kahayan ambruk dan beberapa rumah lainnya rusak akibat runtuhnya tanah. Sebanyak tujuh kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 3o jiwa terpaksa mengungsi.
Sejumlah pihak menyebut bencana tersebut akibat dari ablasi. Aliran air Sungai Kahayan mengikis tanah dan mengakibatkan lokasi berdirinya rumah longsor.