Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah diskusi yang digelar Perhimpunan Orang Merdeka, Sabtu (1/1/2023) terungkap ada keinginan generasi milenial yang mengusulkan Megawati Soekarnoputri untuk maju dalam Pilpres 2024. Menanggapi hal ini, ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Eriko Sotarduga berjanji menyampaikan usulan ini.
Namun ia meminta agar usulan itu diuji kembali.
Baca Juga
"Bisa melalui survey dengan data yang lebih konkret," katanya.
Advertisement
Eriko menyebut bahwa kader memiliki tugas menyerap keinginan masyarakat. Dan ia akan menyampaikan laporannya kepada ketua umum.
“Saya akan sampaikan usulan ini ke Ibu Ketua Umum. Soal Capres dari PDI-P mandat sepenuhnya ada di tangan beliau. Soal bagaimana respons beliau ya, kita tunggu saja,” kata Eriko dalam Diskusi Politik bertema “Golden Tiket Capres PDI-P: Mega “Turun Gunung”?”.
Diskusi tersebut menghadirkan Eriko Sotarduga, Effendi Choirie (Ketua DPP Partai Nasdem), Idy Muzayyad (Ketua DPP PPP), Adi Prayitno (Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia) dan Budi Adiputro (Co-Founder Total Politik).
Budi Adi Putro melontarkan gagasan perlunya pengembangan wacana tentang Capres agar lebih luas, dan tidak terpaku pada nama-nama yang selama ini muncul dari hasil-hasil survey saja. Masyarakat menjadi bosan kalau nama-nama yang dimunculkan yang itu-itu saja, sehingga sebagai content creator Budi Adi Putro memunculkan nama Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Ketua Umum PDI-P tersebut merupakan satu-satunya figur yang punya pengalaman sebagai Presiden dan secara konstitusi masih bisa mau sebagai calon presiden.
“Ibu Mega masih bisa maju Capres. Beliau punya track record bagus saat memimpin. Lembaga penting seperti KPK dan MK juga lahir saat beliau menjadi presiden, termasuk pemilihan umum pertama secara langsung. Yang pasti, kalau beliau maju tidak ada lagi perdebatan di internal PDI-P,” katanya.
Saatnya Anak Muda
Gagasan yang dilontarkan Budi Adi Putro diperkuat argumennya oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Menurut Adi yang juga pengajar di UIN Syarif Hidayatullah, jika Megawati sudah menyebut nama yang dicalonkan PDI-P maka perdebatan internal selesai.
“Sekeras apapun para loyalis Puan, Ganjar, Risma atau yang lain, begitu ada keputusan semuanya akan tegak lurus. Banteng Tegak Lurus. Ini banteng, bukan celeng,” kata Adi Pray.
Adi memuji sosok Budi dan komunitasnya sebagai anak muda milenial yang tertarik bicara politik, dengan berdakwah politik setiap hari. Secara umum mereka yang berusia 17- 35 tahun, biasanya mereka gak suka bicara politik, mereka lebih suka bicara soal enternainment, wisata dan belakangan sudah mulai membicarakan masalah politik.
Adi Pray mengungkapkan, pernah melakukan survey pada tahun 2021 dan kesimpulannya, pengenalan terhadap Megawati sudah mentok, semua orang kenal. Tapi saat itu memang belum ada konfirmasi apakah mau maju atau tidak.
Majunya Megawati bisa memangkas dead lock politik. Presiden Jokowi sendiri menurut Adi Pray akan setuju, karena sampai saat ini Jokowi adalah petugas partai.
Advertisement