Liputan6.com, Banyuwangi Penyelenggaraan Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digagas oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin (9/1/2023), membawa berkah bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dan warga Banyuwangi.
Di sekitar Stadion Diponegoro, ratusan pedagang UMK berbagai jenis berjejer memadati sepanjang dua kilometer Jalan Jaksa Agung Suprapto. Mulai dari pedagang asongan dan kaki lima dari jajanan pasar, aneka kuliner, mainan anak-anak, minuman, dan lainnya.Â
Baca Juga
Bukan hanya para pedagang yang sehar-hari berjualan, terlihat juga warga setempat memanfaatkan festival yang memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) tersebut dengan membuka lapak dagangan di jalan-jalan menuju lokasi, termasuk di kampung-kampung.Â
Advertisement
Dagangan Laris Manis
Seperti yang dialami Suseno, pedagang kaki lima yang menjajakan tahu walik, "Alhamdulilah dagangan saya ludes semua. Laris, dua kali lipat dari biasanya, bahkan lebih, dari biasanya," kata Maruf.
Hal yang sama dialami pedagang gorengan crispy, Muzzakki. "Saya baru jualan dua jam sudah dapat Rp 500.000. Ini barokahnya Nahdlatul Ulama. Semoga Banyuwangi terus diramaikan dengan event, sehingga pedagang kecil seperti kami ramai terus jualannya," ucap Muzaki sumringah.
Pesta Warga Banyuwangi
Tidak hanya di jalan utama, namun di jalan-jalan sekitar Stadion Diponegoro, seperti Jalan Kalasan, Jalan Barito, Jalan Kapuas, Jalan Prambanan (Kejaksaan), Jalan Candi Sewu, bahkan gang-gang kecil juga banyak pedagang kecil dan warga setempat mencari peruntungan.Â
Bahkan jauh sebelum sebelum acara festival yang akan dilaksanakan pada malam hari pukul 19.00 WIB, sejak pukul 12.00 banyak pedagang telah membuka lapaknya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan pihaknya membebaskan trotoar sekitar lokasi untuk berjualan karena FTIN bagian dari pesta warga Banyuwangi.
"Ini yang kami harapkan saat digelar event-event di Banyuwangi. Ada dampak langsung bagi masyarakat yang turut mendapat keuntungan. Kami membebaskan trotoar di sekitar lokasi untuk berjualan UMKM karena ini adalah pesta warga Banyuwangi," kata Ipuk Fiestiandani.
Lebih lanjut, Ipuk mengaku bersyukur Banyuwangi menjadi salah satu lokasi rangkaian peringatan Harlah Seabad NU dan Festival Tradisi Islam Nusantara. Sehingga memberikan dampak langsung bagi perekonomian daerah dan warga setempat.
"Alhamdulilah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Karena ada festival ini hotel penuh, kuliner laris, oleh-oleh ludes. Terima kasih PBNU telah mempercayai Banyuwangi sebagai penyelenggara rangkaian peringatan 1 abad NU," jelas Ipuk.
Â
(*)
Advertisement