Liputan6.com, Makassar - Barongko merupakan salah satu jenis makanan penutup khas Sulawesi Selatan. Pada zaman dahulu atau saat kerajaan masih memegang posisi penting di Makassar, barongko termasuk hidangan penutup yang sangat mewah.
Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, sebelumnya kudapan ini hanya disajikan untuk para raja di momen-momen tertentu, seperti pernikahan dan upacara adat. Konon, pengolahannya hanya dihidangkan oleh orang yang sudah berpengalaman agar tetap mempertahankan kualitas rasanya.
Karena hal inilah barongko tidak mudah dijumpai di pasaran. Namun, kini barongko tak hanya bisa dinikmati oleh para raja.
Advertisement
Saat ini, barongko sudah bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional. Bahkan, beberapa kafe dan hotel di Makassar juga menghidangkan kudapan ini untuk para tamunya.
Baca Juga
Karena porsinya yang tak terlalu besar, kue ini juga menjadi salah satu hidangan favorit saat buka puasa. Oleh karena itu, kue ini pun akan lebih mudah dijumpai di bulan Ramadan. Selain itu, barongko lebih sering dihidangkan di acara-acara adat Bugis-Makassar, seperti perkawinan, pengajian, khitanan, mappanre temme, akikah, dan lainnya.
Adapun bahan untuk membuat barongko cukup sederhana, yakni pisang kepok atau pisang raja, telur, gula pasir, santan, dan sedikit garam. Untuk membuatnya, pisang yang sudah dikupas dihaluskan hingga rata.
Kemudian, pisang yang sudah dihaluskan tersebut dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Beberapa masyarakat juga menambahkan irisan buah nangka hingga kelapa.
Selanjutnya, adonan yang sudah tercampur rata dimasukkan ke dalam dua lembar daun pisang dan dibungkus membentuk lipatan tum. Adonan ini memang harus dibungkus dengan daun pisang dan tidak boleh diganti dengan pembungkus lain.
Pasalnya, daun pisang akan memberikan aroma dan rasa yang lebih lezat dibandingkan dengan daun lainnya. Daun pisang juga sering kali digunakan sebagai pembungkus hidangan-hidangan tradisional lainnya.
Barongko memiliki cita rasa yang manis dengan tekstur lembut. Barongko juga dianggap aman untuk pencernaan dan menambah stamina.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak