Sukses

Leko Bali, Ritual dalam Gerakan Tari

Secara garis besar, struktur koreografi tari leko sama seperti tari legong.

Liputan6.com, Tabanan - Leko merupakan tari balih-balihan atau hiburan yang ada di Desa Tunjuk Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali. Pada 1919 sampai 1933, tarian ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, perkembangan tari leko mulai surut saat masa penjajahan Jepang. Selanjutnya, pada 1959, tarian ini kembali diaktifkan di Banjar Tunjuk Kelod.

Selain di Desa Tunjuk Kelod, tari leko juga berkembang di Banjar Parekan, Desa Sibang Gede, Kabupaten Badung, Bali. Seperti tarian tradisional pada umumnya, tarian ini juga memiliki kekhasannya tersendiri.

Tari leko diiringi dengan rindik bamboo. Selain itu, juga terdapat pengibing dan unsur-unsur pelegongan dalam gerak tarinya.

Kekhasan lain juga terdapat pada tata busana, gending pengiring, serta cerita-cerita yang dipakai dalam pementasan. Tarian ini diawali oleh empat tarian yang bernuansa pelegongan unik, di antaranya tari condong, tari kupu-kupu tarum, tari onte, dan tari goak manjus.

Mengutip dari 'Tari Leko antara Seji Pertunjukan dengan Kepercayaan' oleh Ni Made Suartini, umumnya seni pertunjukan memiliki kebiasaan atau ritual tertentu. Pada tari leko juga terdapat beberapa tahapan, mulai dari persiapan hingga ibing-ibingan.

Terkait gerak tariannya, tari leko juga bisa digolongkan sebagai pertunjukan ritual. Pasalnya, beberapa sarana yang digunakan memiliki keterkaitan dengan adanya kepercayaan akan kekuatan gaib, seperti banten, persembahyangan, dan sebagainya.

Secara garis besar, struktur koreografi tari leko sama seperti tari legong. Leko di wilayah lain merupakan kesenian rakyat berbentuk 'joget' yang biasanya dipentaskan setelah panen.

Sementara itu, tari leko di Desa Tunjuk Bali berbentuk palegongan. Penampilan tari leko biasanya meliputi beberapa langkah, yakni condong menari tunggal, leko menari pembuka bersama condong, penari condong keluar arena, penari leko menari pengawak, pengecet, aras-arasan, angkat-angkatan, pesiat, pengecet guak, pekaad, dan ibing-ibingan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini: