Sukses

Petani Karo Apresiasi Program Makmur: Terima Kasih Pak Jokowi dan Erick Thohir

Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) yang diinisiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapat apresiasi positif dari petani. Selain menambah ilmu, hasil produksi petani juga meningkat signifikan.

Liputan6.com, Karo Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) yang diinisiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapat apresiasi positif dari petani. Selain menambah ilmu, hasil produksi petani juga meningkat signifikan.

Petani di Kabupaten Karo, Baskami Brahmana mengatakan, bergabung di Program Makmur baginya belajar dan menambah pengetahuan. Dia juga yakin hasilnya lebih besar dengan pengolahan lahan yang baik.

"Terima kasih Pak Jokowi dan Erick Thohir. Jelas Program Makmur ini sangat membantu kami para petani," katanya dalam kegiatan Panen Perdana Program Makmur, Rabu (11/1/2023) di Desa Limang, Kecamatan Tigapanah, Karo, Sumatera Utara (Sumut).

Diceritakan Baskami, baru 2 kali panen jagung. Panen pertama dengan bibit 15 kilogram per hektare, panennya maksimal 8,2 ton per hektare. Pada panen kedua dengan bibit 15 kilogram per hektare, bisa menghasilkan panen 10 ton per hektare.

"Ini program sangat konkret untuk petani. Penyuluhan, kendala permodalan juga dibantu, beli pupuk mudah, tanam jagung kalau tidak ada modal susah pastinya," ucapnya.

"Kami juga berharap ada alat bantu untuk memanen yang harganya murah. Biaya panen satu hektare Rp 2 juta. Kalau panen manual biaya panen Rp 4,5 juta," lanjutnya.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Produksi Jagung Karo

Kepala Dinas Pertanian Karo, Metehsa Purba, berterima kasih adanya Program Makmur di Desa Limang. Menurutnya, produksi jagung Karo terbesar di Sumut dengan kontribusi 43 persen.

"Sangat cocok untuk menerapkan Program Makmur ini di Karo," ucapnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Robinson Sembiring menjelaskan, selama ini produksi jagung di Desa Limang maksimal 8 ton per hektare.

"Kami bersama Tim Sang Hyang Seri menghitung ubinan 2,5 kali 2,5 meter di 3 titik. Hasilnya 10 ton per hektare, 9 ton per hektare, dan 9,6 ton per hektare. Jika dirata-ratakan, produksi mencapai 9,6 ton per hektare. Lebih banyak 1,6 ton dibandingkan sebelum bergabung di Program Makmur," jelasnya.

Perwakilan dari ID Food, Adri Muchtar, yang hadir di panen perdana itu menjelaskan, ID Food adalah BUMN klaster pangan, dulunya bernama RNI dan sekarang menjadi BUMN Pangan yang membawahi 16 anak perusahaan.

Program Makmur fokus untuk petani padi, jagung, tebu, kopi, dan lainnya. Program Makmur memiliki 5 filosofi. Pertama pendampingan intensif pada petani, kedua berbudidaya pertanian berkelanjutan, ketiga melibatkan rantai pasok, yaitu ada 8 elemen. Keempat menggunakan atau didukung teknologi di semua tahapan, dan kelima target utamanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Semua elemen berkontribusi. Ini semacam pekerjaan rumah yang diberikan Menteri BUMN untuk bekerja kelompok. ID Food jadi leader project. Harapan kita, di sini bisa dimasukkan teknologi membantu panen," Adri menuturkan.

3 dari 5 halaman

8 Elemen Terlibat

Dijelaskan Adri, 8 elemen yang terlibat dalam Program Makmur ini adalah petani, offtaker yang dipimpin ID Food, Pemda setempat hingga penyuluh, perbankan yang dipimpin BRI, pupuk dan anti hama dari Sam Hyang Seri, teknologi pertanian, serta perizinan dan dokumentasi.

"Semua elemen harus bekerja sama, apa kira-kira yang bisa didukung untuk meningkatkan produktivitas petani jagung. Kami hadir sebagai mitra. Apa yang dibutuhkan akan kami hadirkan," jelasnya.

Semua Program Makmur ini dilaporkan lengkap secara digital dan dilaporkan langsung ke presiden lewat Aplikasi Aifarm dan Dasboard. Sehingga data Makmur lengkap, izinnya harus ada dan akan diinput di aplikasi.

"Ini bentuk digitalisasi juga. Jadi para pejabat tinggal buka di aplikasi dan cek di mana saja Program Makmur terlaksana, berapa petaninya dan produksinya berapa. Program ini didukung teknologi informasi untuk dokumentasi dan laporan," Adri mengatakan.

Diungkapkan Adri, awalnya diusulkan untuk Program Makmur di Desa Limang seluas 24 hektare. Namun akhirnya yang bisa diproses hanya 10 hektare. BRI berperan memberikan KUR untuk modal bertani pada 5 petani yang memiliki lahan 10 hektare.

Sedangkan offtaker yang dalam hal ini ID Food juga berperan penting membantu pemasaran. Dari hulu ke hilir, petani di kawal terus.

"Dalam pertanian juga punya risiko. Jadi dalam Program Makmur ini juga melibatkan asuransi Jasindo. Itulah BUMN-BUMN yang terlibat dalam program ini. Mari kita majukan usaha rakyat," sebutnya.

4 dari 5 halaman

Percontohan Awal

Perwakilan Pupuk Indonesia, Burmansyah, mengaku senang BUMN Pupuk bisa berkolaborasi dalam Program Makmur. Sebab, program ini masih percontohan awal yang melibatkan lahan 10 hektare milik 5 petani. Kelima petani mendapatkan modalnya KUR dari BRI dengan biaya Rp 15 juta per hektare, dan dibayar saat panen pokok dan bunganya.

"Harapannya program ini bisa berkembang lagi," ujarnya.

Dalam Program Makmur ini, dia berharap ada kenaikan produktivitas, sehingga penghasilan dan kesejahteraan meningkat. Dia juga berharap kolaborasi BUMN dalam Program Makmur ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas lagi.

Perwakilan dari Sang Hyang Seri, Umi Khusniyati, mengaku sangat antusias untuk mendukung Program Makmur di Kecamatan Limamg. SHS sebagai Perusahaan BUMN yang membidangi pertanian bisa langsung terjun ke petani untuk memberikan masukan pada petani.

Dia berharap antusias masyarakat untuk Program Makmur lebih meluas lagi. Karena menurutnya jagung itu merupakan produk pertanian yang sangat favorit.

"Mudah-mudahanan di Karo lebih banyak lagi yang mau ikut program ini. Kita bersinergi dengan semua elemen BUMN. Kita akan kolaborasi untuk memajukan pertanian di Karo. Jadi nanti ke depan lebih lengkap lagi," terangnya.

5 dari 5 halaman

Lindungi Gagal Panen

Toni Hendrawan dari Jasindo menjelaskan, asuransi BUMN ini bertugas untuk melindungi gagal panen dari kebanjiran, kekeringan, dan hama tanaman yang mengakibatkan kerugian.

Kacab BRI Kabanjahe, Edi Yudiarto menjelaskan, September 2022 lalu program ini pertama kali dibahas. Dia terkejut dalam jangka waktu 4 bulan program ini sudah berjalan.

Edi mengaku senang BRI bisa mendukung Program Makmur. Dari verifikasi berkas, yang bisa diberikan KUR hanya 5 orang petani. Total Rp 90 juta digelontorkan BRI untuk 5 petani.

"Alhamdulillah tahap pertama ini sukses dan berhasil. Harapannya yang ikut program ini akan berlanjut, dan lebih banyak lagi petani yang terlibat, dan hasilnya lebih baik lagi," tandasnya.