Sukses

Jejak Gubernur Papua Lukas Enembe di Tanah Gorontalo

Gubernur Papua Lukas Enembe yang aktif menjabat sejak 2013 itu, kini resmi ditahan KPK.

Liputan6.com, Gorontalo - Akhir-akhir ini, nama Lukas Enembe tengah hangat diperbincangkan publik usai dirinya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gubernur Papua aktif yang menjabat sejak 2013 itu, kini resmi ditahan KPK.

Namun siapa sangka, Lukas Enembe pernah mengenyam pendidikan di Provinsi Gorontalo. Bahkan, dirinya pernah merasakan bagaimana tinggal di tanah serambi madinah itu.

Lukas Enembe sendiri pernah kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gorontalo yang saat ini sudah berganti status menjadi Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Hal itu dibenarkan oleh Mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Dirinya mengakui bahwa Lukas pernah tinggal di Gorontalo dan sempat kuliah.

"Pak Lukas Enembe Gubernur Papua pernah kuliah di Gorontalo. Waktu itu masih IKIP, beliau sendiri yang cerita sama saya. Setelah beliau sarjana muda melanjutkan kuliahnya di Unsrat Manado," ungkap Rusli dilansir kronologi.id

Dirinya mengaku, pemerintah selalu membuka diri bagi semua orang untuk datang dan tinggal di Gorontalo. Tidak saja bagi warga Papua, tapi juga warga dari daerah lain. Seperti yang dialami warga asli Gorontalo yang merantau di daerah lain.

Termasuk Lukas Enembe sudah pernah merasakan bagaimana ramahnya warga Gorontalo. Itulah mengapa, kala itu Lukas sendiri betah dan menyelesaikan pendidikannya dengan baik.

"Selama saya memimpin, mahasiswa Papua sering juga mereka datang ke saya untuk silaturahmi. Mereka sangat senang, itu sifat orang Gorontalo," imbuhnya.

Meski begitu, belum diketahui jika tahun berapa Gubernur Lukas tinggal dan mengenyam pendidikan di Provinsi Gorontalo. Musabab, status IKIP Gorontalo kini sudah berubah menjadi UNG.

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Penangkapan Lukas Enembe

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe alias LE akhirnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Papua sejak 5 September 2022 lalu.

Lukas Enembe ditangkap saat tengah santap siang di sebuah restoran di Jalan Raya Abepura Kotaraja, Jayapura, Papua yang berjarak sekitar 1 km dari Mako Brimob pada Selasa 10 Januari 2023 sekitar pukul 12.30 WIT.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, penangkapan dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi bahwa Lukas Enembe akan pergi ke Tolikara melalui Bandara Sentani pada Selasa 10 Januari. Khawatir hal ini dapat menjadi cara Lukas Enembe meninggalkan Indonesia, KPK pun segera mengambil tindakan.

"Mendapat informasi tersebut, maka kami menghubungi Wakapolda, Dansat Brimob, dan Kabinda untuk membantu upaya penangkapan terhadap tersangka LE di Bandara Sentani karena yang bersangkutan akan keluar Jayapura dan upaya evakuasi tersangka ke Jakarta," kata Firli dalam keterangan tertulis, Selasa.

Kemudian pada sekitar pukul 12.27 WIT, tim KPK bersama aparat penegak hukum di Papua melakukan tindakan tegas upaya paksa penangkapan terhadap Lukas Enembe di salah satu rumah makan di wilayah Abepura, Jayapura, Papua.

Dia kemudian diamankan ke Mako Brimob Papua sambil menunggu untuk diterbangkan ke Jakarta paling lambat pukul 15.00 WIT. Namun karena Lukas Enembe menyebarkan pesan melalui WhatsApp memberitahukan bahwa dirinya diamankan di Mako Brimob, maka Gubernur Papua itu kemudian dipindahkan ke Bandara Sentani untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta.

Diduga karena beredarnya pesan itu pula sempat terjadi kericuhan di depan Mako Brimob Kotaraja, Jayapura, Papua. Kericuhan juga berlanjut di kawasan Bandara Sentani. Satu orang tewas dan lima lainnya terluka dan insiden tersebut.