Sukses

Tertimbun Tanah Galian Tambang Emas Ilegal, Warga dan Anggota TNI Tewas

Dua orang penambang emas di Sekatak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara tewas tertimbun tanah.

Liputan6.com, Bulungan - Aktifitas tambang emas di Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara kembali memakan korban. Dua orang dilaporkan tewas setelah tertimbun tanah bekas galian pada Senin (9/1/2023) lalu.

Mereka tertimbun material longsor saat tengah memasuki lubang galian tambang. Belum diketahui identitas daripada korban, namun berdasarkan informasi jika salah satunya merupakan anggota TNI dan satu orang masyarakat pekerja.

Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona dikonfirmasi juga membenarkan kejadiaan naas tersebut. Kapolres juga membenarkan jika salah satu dari korban merupakan anggota TNI.

“Benar (salah satu korban anggota TNI). Setelah dicek dari korban yang meninggal dunia, salah satunya adalah anggota TNI. Kami telah berkoordinasi dengan Dandim terkait hal ini dan penanganannya berdasarkan informasi yang kami diterima dilaksanakan oleh Pomdam VI Mulawarman,” kata Ronaldo.

Kapolres mengungkapkan, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan disekitar tempat kejadian perkara (TKP). Jajaran Satreskrim Polres Bulungan dan Polsek Sekatak, kata dia telah diperintahkan untuk memeriksa sejumlah saksi yang berada disekitar TKP.

Termasuk juga keterlibatan anggotanya anggota TNI yang tewas dalam aktifitas tambang emas tersebut. Namun ditegaskannya, kejadiaan naas itu, kepolisian telah melakukan koordinasi dengan TNI AD terkait penanganan peristiwa tersebut.

“Masih kita lakukan langkah-langkah penyelidikan. Beberapa keterangan saksi disekitar kejadian masih kita kumpulkan. Tapi yang jelas, kedua korban sudah di evakuasi dibantu oleh warga sekitar,” ucapnya.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 092 Maharajalila Mayor Andi Nasharuddin juga membenarkan kejadiaan naas yang menimpa anggota TNI tersebut. Ia mengatakan, jika kasus tertimbunnya anggota TNI di lokasi tambang emas ilegal itu akan didalami oleh pihak Pomdam VI Mulawarman.

“Betul ada kejadian. Namun kasus tersebut sudah diambil alih langsung oleh Pomdam VI/Mulawarman. Pihak Korem (092 Maharajalila) hanya membantu proses evakuasi,” katanya saat dikonfirmasi.

simak juga video pilihan berikut: