Liputan6.com, Jakarta - Pada era modern seperti sekarang, banyak orang yang melupakan atau bahkan tidak mengenal alat musik tradisional dan beralih ke alat musik modern. Akibatnya, jarang ditemukan anak muda memainkan alat musik tradisional dalam acara adat.
Hal tersebut mungkin karena kurangnya pengenalan ragam alat musik tradisional, baik dalam keluarga, maupun di sekolah. Sehingga, bagaimana mungkin seseorang dapat memainkan alat musik tradisional jika tidak mengenali alatnya terlebih dahulu?
Baca Juga
Di Bengkulu, ada juga alat musik khas. Saat ini, alat musik tradisional tersebut hanya dapat ditemukan dalam upacara adat atau pada acara kedaerahan dan pernikahan. Apa saja alat musik daerah dari Bengkulu? Mari simak dan kenali alat musik tradisional Bengkulu.
Advertisement
1. Serunai
Serunai pada awalnya memiliki nama shehnai, yang berasal dari daratan India utara. Alat musik serunai sendiri merupakan perkembangan dari alat musik yang di pakai dalam musik para pemikat ular tradisional.
Serunai Bengkulu adalah alat musik tiup tradisional dari masyarakat Suku Pekal di Kabupaten Mukomuko. Alat musik ini hanya dimainkan oleh satu orang. Bahan pembuatannya adalah bambu yang tumbuh di tepi sungai. Bambu yang dipilih harus tipis, mudah diolah dan bersuara nyaring.
Serunai biasa digunakan saat acara adat istiadat seperti upacara pengantin dan musik pengiring tari pedang. Namun, tidak semua orang bisa memainkan alat musik serunai ini, karena pemain serunai harus memiliki napas panjang agar dapat meniup dan memainkannya dengan baik.
2. Akordion
Alat musik ini berasal dari Kabupaten Rejang Lebong yang dipergunakan sebagai alat musik tradisional di Rejang Lebong. Alat musik ini memiliki bentuk persegi panjang, terbuat dari kayu, kertas, alumunium, dan juga besi.
Akordion dibuat dengan menggunakan bahasa teknik assembiling, ukir, ornamen geometris, salur daun, dan memiliki tiga tombol sebagai aksesoris.
Cara menggunakan alat musik akordion ini adalah dengan cara menekan tombol pembuka lidah yang bergetar karena angin yang dipompa.
3. Kulintang
Kulintang adalah alat musik yang terbuat dari kayu dan kuningan. Dari segi bentuk dan pemakaiannya, alat ini sangat mirip dengan bonang gamelan Jawa.
Terdiri dari empat bonang yang diletakkan pada rak kayu dan dilengkapi dengan dua alat pemukulnya. Kulintang berasal dari kabupaten Rejang Lebong yang biasanya digunakan untuk mengiringi tari daerah maupun pernikahan.
4. Dol
Di provinsi Bengkulu, alat musik Dol sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Dol memiliki bentuk yang hampir mirip dengan gendang yang terbuat dari kulit sapi dan memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran dol yang paling besar sekitar kurang lebih 70 cm dan tinggi 80 cm.
Terbuat dari bongol buah nangka dan kelapa, dan juga kulit binatang. Biasanya dol dimainkan saat perayaan tabot atau tahun baru Islam.
5. Tassa
Tassa terbuat dari kayu dan juga rotan. Berbentuk seperti rebana dan memiliki dua tongkat pemukul. Tassa biasa digunakan untuk mengiringi tarian dan juga untuk dimainkan saat perayaan tabot bersama dol.
6. Redap
Alat musik redap ini terbuat dari kayu, rotan, dan juga kulit binatang. Dari bentuk dan cara pemakaian, redap ini sangat identik dengan rebana. Redap biasa dimainkan untuk mengiringi kesenian melantunkan ayat suci Al-Qur'an yang biasa dimainkan bersama serunai dan juga gendang panjang.
7. Gendang Panjang
Gendang panjang adalah alat musik yang terbuat dari kayu, rotan, dan kulit binatang. Alat ini biasa dimainkan saat upacara Bimbang Gedang (pernikahan gadis bujang Bengkulu) dan dimainkan serentak dengan serunai.
Â
Simak video pilihan berikut ini: