Sukses

Nasi Gonjleng, Makanan Khas Banten Menu Andalan Peronda Malam

Setiap wilayah di Indonesia tentu punya hidangan dengan cita rasa khas, salah satunya nasi gonjleng dari Provinsi Banten. Wilayah di ujung barat pulau jawa ini menawarkan makanan yang layak dicicipi.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap wilayah di Indonesia tentu punya hidangan dengan cita rasa khas, salah satunya nasi gonjleng dari Provinsi Banten. Wilayah di ujung barat pulau Jawa ini menawarkan makanan yang layak dicicipi.

Pada mulanya, kuliner ini hanya dihidangkan bagi masyarakat yang melakukan ronda malam dan perayaan hari besar Islam, seperti Isra Mikraj, Maulid Nabi, Idul Fitri dan Idul Adha.

Pembuatan awalnya pun dilakukan secara kolektif, dan penyantapan makanannya juga dilakukan dengan bersama-sama. Maka segala kegiatan memasak dan menyantap makanan oleh para peronda inilah yang disebut sebagai gonjlengan.

Namun seiring berjalananya waktu, penyebutan untuk kuliner yang mereka buat tersebut dinamai sebagai nasi gonjleng. Bahkan, makanan ini menjadi terkenal sebagai salah satu kuliner khas Banten.

Pada umumnya, dari sajian sepiring nasi gonjleng terdapat suwiran daging yang bernama rabeg. Santapan ini menggunakan campuran daging yang terbuat dari ayam, kambing, sapi, atau kerbau.

Layaknya nasi kebuli, nasi gonjleng ini memiliki bumbu yang kaya akan rempah. Kemudian taburan bawang goreng, acar, sambal, dan emping serta aromanya yang khas mampu menggugah selera penunjung.

Beberapa bahan yang digunakan untuk menyempurnakan cita rasa kuliner ini adalah serai, daun salam, cabai rawit, bawang putih, bawang merah. Ada pula yang menambahkan bunga lawang, ketumbar, jintan, serta kapulaga untuk membuat rasanya semakin kaya.

Kini, masyarakat dapat menyantap nasi gonjleng kapanpun tanpa harus menunggu momen hari besar keagamaan atapun ronda malam. Karena, beberapa rumah makan dan penjual nasi gonjleng dapat dengan mudah dijumpai di sudut wilayah Banten.