Sukses

Warga Risih, Situs Kesultanan Banten Lama Jadi Tempat Mesum hingga Balap Liar

Polisi mendapatkan curhatan dari masyarakat serta pedagang di sekitar situs Kesultanan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Liputan6.com, Serang - Polisi mendapatkan curhatan dari masyarakat serta pedagang di sekitar situs Kesultanan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Mereka berkeluh kesah mulai dari maraknya pengamen, balap liar hingga warung kosong yang dijadikan tempat memadu kasih kaum muda mudi.

"Makan bakso, baru lima menit, ada pengamen lagi. Di taman ini, ada anak-anak muda yang mojok, itu kendala dari kami. Warung itu dibikin di depan, jarang di lewati pengunjung, akhirnya jadi tempat nongkrong," ujar Mahmudi, warga Sukadiri, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Jumat (20/01/2023).

Kemudian aksi balap liar dengan suara knalpot bising di situs Danau Tasikardi, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten juga dikeluhkan warga, karena mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat.

"Anak muda bermotor di lingkungan Tasikardi arah Banten Lama itu banyak yang ngetrek, bising, sampai pagi disitu. Itu kadang dari jam 21.00 wib kadang sampai jam 05.00 WIB pagi," ujar warga lainnya, Suhanda, Jumat (20/01/2023).

Ada lagi pensiunan kepala SD sekaligus pengurus PGRI Provinsi Banten yang meminta ke Kombes Pol Nugroho Arianto agar polisi datang ke sekolah, memberikan penyuluhan agar tidak melakukan tawuran ataupun tindak kejahatan lainnya.

"Saya minta polisi, pakai seragam itu jadi pembina upacara di sekolah, minimal memberikan wejangan," ucap Tb Samsuri, Jumat (20/01/2023).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Jawaban Kapolresta Serkot

Polisi berjanji akan meningkatkan patroli gabungan di lokasi yang dilaporkan oleh masyarakat tersebut, terutama mengantisipasi balap liar, mencegah perbuatan mesum, hingga aksi mabuk-mabukan di objek wisata bersejarah itu.

Pelaku balap liar kerap memanfaatkan waktu kosong patroli, untuk adu kecepatan sepeda motor di jalanan yang membahayakan bagi joki balap ataupun masyarakat yang melintas.

"Bukan geng motor, tapi berandal jalanan. Alhamdulillah, bukan hanya bisa diamankan polisi, tapi juga bersama TNI sama masyarakat juga. Kita laksanakan penegakkan hukum, kita patroli gabungan," ujar Kapolresta Serkot, Kombes Pol Nugroho Arianto, Jumat (20/01/2023).

Mengenai warung yang digunakan untuk memadu kasih para remaja serta mabuk-mabukan, kemudian maraknya pengamen di reruntuhan Kesultanan Banten, polisi akan melakukan patroli jalan kaki dan mengajak musyawarah seluruh pihak yang berkepentingan dilokasi tersebut. Agar wisatawan yang berziarah merasa nyaman dan aman saat beribadah ataupun mendoakan para Sultan Banten.

"Untuk kenyamanan pengunjung itu kami akan koordinasikan, pak Kapolsek, lurah, camat, Danramil ya silahkan. Ini akan kami musyawarahkan, yang penting tidak terjadi tindak kriminal. Nanti kita banyakin patroli dialogis, patroli jalan kaki, kita beri himbauan," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Masyarakat Bebas Berbicara

Masyarakat bebas berbicara, tidak hanya curhat, namun juga memberikan kritiknya kepada polri yang kini terus berbenah dengan slogan Presisi yang digaungkan oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam obrolan santai dengan masyarakat di forum Jumat Curhat itu terjadi komunikasi dua arah, masyarakat mengeluarkan unek-unek nya, kemudian Kapolres, camat hingga Danramil memberikan jawabannya.

"Komunikasi dan dialog dengan Kapolres, disampaikan mengenai kenyamanan dan keamanan warga. Harapan masyarakat agar kepolisian lebih aktif patroli. Komunikasi berlangsung dengan baik, masyarakat puas mengenai kegiatan kepolisian di kawasan Banten Lama," ucap Kasat Binmas Polresta Serkot, Kompol Eddi Susanto, Jumat (20/01/2023).