Liputan6.com, Pati - Meski dikenal sebagai kota penghasil bandeng, Pati juga memiliki ragam kuliner lain yang berbahan dasar daging kambing. Salah satu olahan khas Pati berbahan dasar daging kambing adalah petis runting.
Mengutip dari patikab.go.id, ada beragam kuliner Pati yang menggugah selera, seperti nasi gandul, mangut ndas manyung, soto kemiri, kotokan gereh tongkol, sego tewel, kempleng urang, botok masin, sayur tempe bosok, dan petis runting. Petis kambing runting atau petis runting masuk ke dalam sembilan makanan khas Kabupaten Pati tersebut.
Meskipun belum sepopuler nasi gandul atau mangut kepala manyung, petis runting memliki rasa khas yang tidak kalah menggoda. Sajian ini memiliki kuah kental yang kaya akan cita rasa bumbu dan daging kambing.
Advertisement
Baca Juga
Sajian ini juga bisa dinikmati dengan menambahkan sambal sesuai selera. Petis runting bisa disantap tanpa nasi atau bersama nasi. Karena cukup mengenyangkan, petis runting cocok dinikmati kapan saja, baik pagi, siang, atau malam.
Meskipun diberi nama petis, sajian ini tidak berwarna hitam seperti petis pada umumnya. Sajian ini merupakan kuliner berkuah yang segar.
Mengutip dari beberapa sumber, munculnya ide membuat sajian ini didasari oleh melimpahnya daging kambing kurban saat perayaan Hari Raya Idul Adha di Runting pada era 1970-an. Sebenarnya, runting merupakan nama sebuah dukuh yang terletak di Desa Tambaharjo, Pati.
Dari sanalah masyarakat mulai mengolah daging kambing yang melimpah menjadi sebuah sajian khas. Petis runting dibuat dengan cara merebus iga kambing hingga lunak.
Kemudian, bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, kencur, kunyit, cabai merah, ketumbar, terasi, dan garam dimasukkan ke dalam masakan. Kemudian, daun jeruk, tepung petis, kecap manis, dan gula merah ditambahkan. Olahan bakal petis runting itu pun dimasak hingga bumbu meresap.
Penulis: Resla Aknaita Chak