Liputan6.com, Bekasi - Upaya Presiden Jokowi untuk mendorong kemajuan UMKM, salah satunya dengan menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan transformasi digital, mendapat respons positif dari berbagai pihak.
Seperti, Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Kota Bekasi yang memberikan apresiasi terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Terlebih Presiden menargetkan 100.000 NIB per-hari untuk diterbitkan kementerian terkait.
Baca Juga
Papmiso Kota Bekasi pun mendorong pemerintah rutin menyosialisasikan aturan terkait, sehingga dapat dipahami dan diaplikasikan dengan baik oleh para pelaku UMKM.
Advertisement
"Kaitan NIB dan aturan seperti sertifikasi halal harus disosialisasikan masif dan ada pendampingan. Agar para pelaku UMKM tidak gagap. Alhamdulillah, untuk pedagang di Papmiso Bekasi Kota kita sudah semua. Begitu juga dengan sertifikasi halal. Ini untuk daya saing UMKM," kata Ketua Papmiso Kota Bekasi, Maryanto, Bekasi (22/1/2023).
Soal transformasi digital, Mas Yanto, sapaan akrabnya, mengimbau agar para pelaku UMKM segera diberi pandangan perihal persaingan usaha masa kini dan ke depannya. Pasalnya, di era digitalisasi ini, sudah sepatutnya tukang bakso juga harus peduli dan melek digital demi keberlangsungan usahanya.
"Ya perubahan sifatnya tetap, kalau pelaku UMKM tidak mampu mengadaptasi, nanti kita nggak bisa ikut persaingan. Ya ini PR dan perlu kerja keras kita bersama untuk memberi pemahaman dan pandangan ke anggota atau para pelaku UMKM lainnya. Kaitan dengan regulasi dan era digitalisasi," ujarnya.
Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Bekasi itu juga mengungkapkan, Papmiso Kota Bekasi kekinian sudah menjalankan koperasi berbasis digital dan mempunyai Rumah Produksi Bersama (RPB). Sehingga, segala keperluan dan pengolahan bahan baku bakso kini sudah memiliki standar dan proses yang ketat.
"Jadi dalam RPB itu pengolahan bahan baku bakso, bumbu dan yang terkait dijamin halal, bersih dan bermutu. Dengan itu, kita tukang bakso punya daya saing dan mampu mengcounter isu-isu tak sedap kaitan dengan bakso," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memiliki strategi jitu untuk membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik kelas. Yaitu dengan menerbitkan Nomor Izin Berusaha (NIB) dan melakukan transformasi digital.
Jokowi mendorong agar kementerian terkait dapat mengeluarkan 100.000 NIB perharinya. Terhitung sejak Agustus 2021 hingga Juli 2022 sudah mencapai 1,5 juta NIB untuk UMKM.
Sementara untuk digitalisasi, sebanyak 20,76 juta pelaku UMKM telah terhubung ke dalam ekosistem digital. Presiden Jokowi menargetkan 30 juta UMKM bakal tersentuh digitalisasi pada akhir 2023 mendatang.