Sukses

Harimau Masuk Kota Tak Tertarik dengan Umpan, BBKSDA Riau Pindahkan Lokasi Kandang Jebak

Tim mitigasi interaksi negatif harimau sumatra dengan manusia di Kabupaten Siak memindahkan kandang jebak di Hutan Kota Arwinas ke Kecamatan Mempura karena harimau tidak memakan umpan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tim mitigasi interaksi negatif harimau sumatra dengan manusia di Kabupaten Siak memindahkan kandang jebak di Hutan Kota Arwinas ke Kecamatan Mempura. Begitu juga dengan kamera jebak yang dipasang di hutan perkotaan Siak itu.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebut pemindahan itu karena harimau masuk kota tersebut tidak memakan umpan di kandang jebak. Petugas juga tidak memantau keberadaannya di hutan kota dimaksud.

"Kamera juga tidak menangkap penampakan harimau, makanya dipindahkan," kata Plt Kepala Bidang II BBKSDA Riau Hartono, Kamis siang, 26 Januari 2026.

Hartono menjelaskan, Mempura menjadi lokasi pemindahan kandang jebak karena petugas mendapat laporan kemunculan harimau di sana. Petugas juga sudah mengecek ke lokasi.

"Ditemukan jejak harimau di Mempura," ucap Hartono.

Hartono menjelaskan, jejak di Mempura berukuran sama dengan jejak-jejak yang ditemukan di beberapa kampung di Kabupaten Siak. Meski demikian, petugas belum memastikan apakah jejak itu dari individu yang sama.

"Tidak bisa dipastikan individu yang sama tapi dari jejaknya merupakan harimau remaja," kata Hartono.

Sejak kemunculan harimau sumatra akhir pekan lalu, aktivitas masyarakat di perkotaan Kabupaten Siak tidak seperti biasa lagi. Masyarakat harus waspada keluar, khususnya malam hari.

"Kalau keluar jangan sendirian, harus hati-hati," kata Hartono.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Aktivitas Masyarakat

Sejak akhir pekan lalu, masyarakat perkotaan Kabupaten Siak heboh dengan temuan jejak dan penampakan harimau sumatra yang terekam oleh CCTV. Harimau ini melintasi sejumlah perkampungan.

Tidak hanya itu, harimau juga melintasi sejumlah perkantoran milik pemerintah daerah dan rumah sakit. Harimau mengarah ke kebun semangka milik warga dan menuju ke Hutan Kota Arwinas.

Petugas yang melakukan patroli di sekitar hutan kota tersebut sepintas melihat penampakan harimau di lokasi. Selanjutnya petugas memasang kamera pengintai dan kandang jebak.

Kamera dan kandang itu sudah dipindah ke Mempura. Petugas berharap harimau itu bisa masuk kandang dan dievakuasi ke habitatnya yang jauh dari pemukiman.

Ada beberapa kemungkinan harimau itu keluar dari hutan dan melintasi perkotaan di Kabupaten Siak. Salah satunya kekurangan pakan di habitat sehingga keluar mencari mangsa.

Adapun jarak hutan Taman Nasional Zamrud dengan Kabupaten Siak sekitar 10 kilometer. Dari jarak itu banyak pemukiman yang sudah dilintasi harimau.

Faktor lainnya, sudah menjadi kebiasaan harimau remaja untuk mencari wilayah jelajah baru dari tempat asalnya. Hanya saja, jelajah harimau remaja tidak seluas harimau dewasa.

"Harimau remaja memang begitu sifatnya," kata Hartono.