Sukses

Mimpi Tulus Bangun Bisnis Digitalisasi Warung di Sumsel

Tulus Prasetyo mampu membangun digitalisasi warung usai bergabung menjadi Mitra Bukalapak.

Liputan6.com, Palembang - Jarak yang jauh antara Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan harus dilalui Tulus Prasetyo (50) demi mendapatkan jenjang karir yang gemilang. Dia harus merelakan berjauhan dengan anak istrinya, yang tinggal di Kilometer 14 Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), untuk mencari rezeki berlimpah.

Sudah 25 tahun, Tulus mengabdi sebagai karyawan bidang administrasi, di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Kalimantan. Dia meniti karir di pulau seberang, dari tahun 1992.

Tepat pada September 2018, Tulus memutuskan untuk hengkang dari perusahaan yang membesarkan namanya. Usia yang sudah bertambah dan keinginan untuk menikmati hari tuanya bersama keluarga di Sumsel, menguatkan Tulus untuk bisa melepaskan pekerjaannya tersebut.

Padahal, saat itu, dia sudah berada di posisi yang tinggi, nyaman dengan penghasilan hingga puluhan juta per bulannya. Namun, dia tak ingin lagi kehilangan momen berkumpul bersama keluarganya, yang sudah dia lewati selama 25 tahun.

"Waktu istri saya lahiran anak pertama, saya tidak mendampinginya. Hingga anak saya tamat SMA, saya jarang pulang karena tuntutan pekerjaan. Dan saya tak ingin lagi kehilangan momen itu, makanya saya memilih resign dari perusahaan," ucapnya di Pondok Kelapo Palembang Sumsel, Kamis (26/1/2023).

Karena kebutuhan finansial yang tinggi, apalagi anak-anaknya harus melanjutkan sekolah dan kuliah, Tulus berpikir keras bagaimana menghasilkan uang setelah resign dari kantornya. Dia berpikir, tabungannya dari hasil bekerjanya selama di perusahaan, lama-lama akan berkurang, jika tidak diolah lagi.

Dia langsung membuka warung kecil-kecilan di rumahnya, yang dibukanya pada awal 2019 lalu. Awalnya, dia hanya berjualan pulsa dengan sistem chip all operator dari Short Message Service (SMS). Namun, usahanya tersebut dirasanya kurang mendapatkan hasil yang memuaskan.

Akhirnya, usahanya dilirik oleh tim Bukalapak, yang mengajaknya menjadi mitra Bukalapak. Tulus diajarkan bagaimana cara berjualan produk virtual, dengan cara digital warung. Mulai dari berjualan pulsa, kuota, token, tiket perjalanan, transfer dana, hingga agen ekspedisi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Penghasilan Meningkat

Karena tinggal di pemukiman kompleks, produk Bukalapak yang paling laris yakni token listrik, transfer uang, dan top up e-cash. Walaupun persaingan bisnisnya ketat, tetapi sistem layanan virtual Mitra Bukalapak, membuatnya bisa mengatur pemasukan dan pengeluaran dengan jelas.

"Modal saya awalnya hanya Rp6 juta, dan penghasilan Rp 9 juta per bulannya dengan sistem lama. Tapi dengan menjadi Mitra Bukalapak, saya bisa berpenghasilan hingga Rp50 juta per bulannya. Dan ini menjadi solusi finansial keluarga saya, untuk membiayai pendidikan anak-anak saya," ucapnya.

Tulus Prasetyo hanya beberapa dari 15,2 juta pemilik warung dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, yang terdaftar sebagai Mitra Bukalapak. Melalui berbagai inovasi produk dan program pemberdayaan, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk terus mempercepat laju transformasi digital dan inklusi keuangan di berbagai daerah.

3 dari 3 halaman

Komunitas Juwara

VP Mitra Operation & Commerce Mitra Bukalapak Becquini Akbar mengatakan, Mitra Bukalapak akan terus mendampingi pengusaha kecil dan menengah untuk membuat warung mereka naik kelas, melalui digitalisasi dan pengembangan produk yang variatif.

"Para pemilik warung ini juga akan selalu dibekali dengan program edukasi yang menjangkau seluruh kalangan usia dan latar belakang lewat Komunitas Juwara," katanya.

Berbagai kegiatan yang diadakan seperti kelas manajemen, pengelolaan keuangan, dan pengembangan bisnis. Yang diharapkan mampu meningkatkan literasi digital dan inklusi keuangan untuk memaksimalkan potensi usaha lokal yang ada.