Liputan6.com, Manado - Banjir yang menerjang Kota Manado pada Jumat (27/1/2023) lalu, ikut merendam puluhan Sekolah Dasar (SD). Salah satunya adalah SDN 72 Manado.
Akibat banjir tersebut, mulai pekan ini, ratusan siswa SDN 72 Manado, Sulut, terpaksa tidak bisa masuk sekolah. Mereka harus belajar dari rumah masing-masing. Â
Hal ini disebabkan karena kondisi sekolah sudah tidak memungkinkan lagi untuk belajar. Meja, kursi dan lemari di ruang kelas masih perlu dibersihkan lagi karena sempat terendam banjir.
Advertisement
Baca Juga
"Dalam minggu ini, siswa-siswi untuk sementara belajar di rumah dulu hingga kondisi lingkungan sekolah sudah kondusif dan layak," ungkap Kepala SDN 72 Manado Rosalie Kalombang.
Rosalie mengatakan, akibat banjir banyak buku di perpustakaan yang rusak. Di samping sejumlah peralatan dan perlengkapan sekolah.
"Aksi bersih-bersih sudah dilakukan. Pihak sekolah juga dibantu oleh orangtua siswa dan pihak Damkar Kota Manado," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dari 109 siswa-siswi di SDN 72 Manado saat dilakukan pendataan, sebanyak 57 siswa rumahnya terdampak banjir.
"Kami juga turut prihatin, apalagi ada dua siswa yang rumahnya hanyut terbawa banjir," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa-siswi SD di Kota Manado akan kembali belajar dari rumah mereka mulai pekan ini. Sebab, bencana banjir dan tanah longsor ikut menerjang puluhan sekolah di Manado.
Banjir dan tanah longsor yang menerjang Kota Manado, Sulut, Jumat (27/2023), selain merendam lebih dari 400 rumah warga, juga sejumlah perkantoran swasta dan pemerintah serta puluhan sekolah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Manado, sedikitnya ada 26 SD yang direndam banjir. Sekolah lainnya juga ikut diterjang tanah longsor.
"Sekolah yang terendam banjir itu tersebar di sejumlah kecamatan di Kota Manado," ujar Plt Kepala Dinas Dikbud Kota Manado Steven Tumiwa melalui Kabid Pembinaan SD Triana Almas, Sabtu (28/01/2023).
Almas mengatakan, dari laporan yang diterima Dinas Dikbud Kota Manado, sekolah-sekolah yang terendam itu yang paling rusak parah di Kecamatan Tuminting yakni SDN 72 Manado dan SDN 49 Manado. Selain itu ada juga sekolah yang diterjang tanah longsor.
"Hampir seluruh SD di Manado terendam banjir, dan kalau memang tidak memungkinkan, terpaksa pembelajaran diliburkan dan anak-anak menyesuaikan belajar di rumah," katanya.
Almas mengatakan, ada beberapa sekolah yang memang tidak terendam banjir, sehingga para siswa harus masuk sekolah seperti biasa. Untuk itu pihaknya akan menginformasikan ke pihak sekolah terkait kebijakan tersebut.
"Kami intens melakukan koordinasi dengan para kepala sekolah baik negeri maupun swasta untuk mengetahui kondisi sekolah masing-masing yang terdampak banjir," ungkap Almas.
Dia mengatakan, untuk sekolah-sekolah yang terendam banjir cukup parah diliburkan sementara dari aktivitas belajar mengajar. Para siswa bisa belajar sementara dri rumah.
"Instruksi ini bersifat sementara karena kondisi tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah," ujarnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut:Â
Â