Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Penyebab Benjolan di Bibir Vagina dan Cara Mengatasinya

Benjolan di bibir vagina mungkin bisa terasa sakit dan membuat tidak nyaman.

Liputan6.com, Jakarta - Benjolan di bibir vagina mungkin bisa terasa sakit dan membuat tidak nyaman. Meski begitu, ini merupakan masalah umum. Jadi sebelum panik, yuk cari tahu penyebab dan cara mengatasinya.

Benjolan di bibir vagina disebut juga dengan jerawat di sekitar area genital. Karena terkadang terasa sakit, tentu saja masalah ini sering membuat jengkel. Namun, mengutip Medical News Today, kasus ini cukup umum dan merupakan masalah yang tidak serius.

Jerawat ini juga serupa dengan jerawat yang kerap muncul di area tubuh lain. Namun, biasanya jerawat vagina memiliki karakteristik yang berbeda, seperti berwarna daging atau merah, berisi nanah, berkelompok atau sendirian, gatal, atau berbagai ukuran.

Benjolan di bibir vagina bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Tapi tak perlu cemas, karena selain menjadi masalah umum, jerawat vagina juga biasanya tak perlu pengobatan khusus karena bisa sembuh sendiri. Yang penting untuk diingat adalah, ubah kebiasaan supaya jerawat tak muncul di bibir vagina. Tentunya dengan menjaga kebersihan.

2 dari 3 halaman

Penyebab Benjolan di Bibir Vagina

Benjolan di bibir vagina dapat disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab paling umum dari masalah genital wanita ini adalah dermatitis kontak. Ini merupakan jenis eksim yang disebabkan oleh kontak kulit dengan alergen atau iritan.

Iritasi dan alergen umum yang berkontribusi terhadap benjolan di bibir vagina meliputi:

  • douche
  • produk kebersihan kewanitaan, seperti lotion, bedak, dan deodoran
  • sabun wangi dan sabun mandi
  • deterjen cucian
  • lotion atau gel obat
  • pelumas pribadi, spermisida, atau kondom
  • keringat
  • pembalut atau tampon, terutama yang beraroma
  • air mani
  • air seni

Penyebab lain yang sangat umum dari jerawat vagina adalah folikulitis, yang merupakan infeksi dan peradangan pada folikel rambut.

Folikel adalah rongga kulit kecil tempat rambut tumbuh, setiap rambut di tubuh tumbuh dari folikelnya sendiri.

Folikulitis dapat terjadi akibat:

  • Luka bakar pisau cukur.
  • Cukur.
  • Pakaian ketat.
  • Air kotor di bak mandi, bak mandi air panas atau kolam renang.
  • Hidradenitis suppurativa (jerawat inversa), penyakit kulit yang mempengaruhi kelenjar keringat di selangkangan. Ini dapat menyebabkan luka berisi nanah yang muncul kembali setelah perawatan dan meninggalkan bekas.
  • Moluskum kontagiosum, infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan terbentuk di tubuh. Pertumbuhan ini terkadang terjadi di area genital. Jerawat bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk dibersihkan.
  • Di beberapa kasus, benjolan di bibir vagina bisa menjadi salah satu gejala dari infeksi menular seksual (IMS), yang tentunya membutuhkan pengobatan secara khusus.

Benjolan di bibir vagina akibat IMS, termasuk:

  • Herpes genital, yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala datang dan pergi, tetapi virus tetap bersama Anda seumur hidup.
  • Kutil kelamin, yang disebabkan oleh human papillomavirus. Pertumbuhan ini lebih mirip kuntum kembang kol daripada jerawat.
  • Tag kulit, lipatan kecil kulit yang terbentuk di area di mana kulit bergesekan dengan dirinya sendiri. Mereka tidak berbahaya tetapi tidak hilang dengan sendirinya.
  • Penyebab yang tidak umum, termasuk kista Bartholin. Ini terjadi ketika kelenjar di kedua sisi vagina tersumbat. Daerah tersebut menjadi meradang dan nanah terkumpul.

Pastikan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter jika mencurigai penyebab benjolan di bibir vagina adalah infeksi menular seksual.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Benjolan di Bibir Vagina

Langkah terbaik untuk mengatasi benjolan di bibir vagina atau jerawat vagina adalah dengan melakukan pencegahan.

Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:

  • Hindari celana atau pakaian dalam yang ketat.
  • Pilih pakaian dalam yang terbuat dari katun atau bahan yang menyerap keringat.
  • Cuci area genital setiap hari dengan sabun lembut.
  • Segera ganti pakaian yang berkeringat.
  • Pangkas rambut kemaluan alih-alih mencukur.
  • Ganti pembalut dan tampon secara teratur saat Anda sedang menstruasi.
  • Setia dengan satu pasangan.
  • Mempraktikkan seks yang aman, salah satunya menggunakan kondom setiap kali berhubungan.
  • Perawatan diri untuk gejala jangka pendek.
  • Kompres hangat untuk nyeri atau gatal.
  • Kompres dingin untuk pembengkakan.

Itu dia beberapa hal yang bisa Anda ketahui tentang benjolan di bibir vagina atau yang juga dikenal dengan jerawat vagina.

Pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan, untuk menghindari pengobatan. Dan selalu berkonsultasi dengan dokter jika Anda membutuhkan bantuan medis. Semoga membantu!

Penulis: Mega Dwi Anggraeni