Sukses

Resahkan Masyarakat, Klitih Beraksi di Nol Kilometer Yogyakarta

Baru-baru ini masyarakat dihebohkan kembali dengan aksi klitih yang terjadi di jalanan Kota Yogyakarta.

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini masyarakat dihebohkan kembali dengan aksi klitih yang terjadi di jalanan Kota Yogyakarta. Kejahatan tersebut terjadi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Adapun kejadian tersebut viral dari video yang beredar di media sosial Twitter yang diunggah pada 7 Februari 2023 oleh akun @RezkyRamadhanz.

Ini Jogja, Kolombia atau Guatemala??,” ujar pemilik akun.

Dalam video tersebut terlihat ada segerombolan pengguna motor yang membawa senjata tajam bahkan celurit. Salah satu korbannya bahkan mendapat sabetan dari senjata tersebut, tetapi beruntung bagian kepalanya terhalang  helm.

Video berdurasi 26 detik tersebut terjadi di lokasi yang cukup ramai. Hal itu membuat banyak orang terkejut karena resah dengan tindakan kejahatan jalanan yang terjadi.

Ada sekitar tiga orang pria lain yang berada di atas motor dan membawa senjata tajam. Namun, pria yang ada dalam video tersebut berhasil selamat karena kabur.

Sementara satu orang yang menduduki motor yang diduga milik pria berhelm tersebut pun pergi dan langsung menaiki motor lainnya.

Saat ini, belum ada informasi lanjut mengenai kejadian tersebut dan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian atas kejadian tersebut.

Klitih sendiri adalah sebuah istilah yang sudah lama diketahui oleh publik yang berasal dari bahasa Jawa. Mengutip dari lm.psikologi.ugm.ac.id, makna aslinya adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk menghilangkan kepenatan.

Sosiologi kriminalitas UGM, Soeprapto menjelaskan bahwa klitih sendiri diambil dari bahasa Jawa yang artinya kegiatan dalam mengisi waktu luang yang bersifat positif. Namun, makna tersebut semakin bergeser karena banyaknya hal negatif yang terjadi seperti tindakan-tindakan kriminal dan anarkis yang terjadi di Yogyakarta

Lama kelamaan istilah tersebut menjadi sebuah istilah negatif yang menggambarkan simbol anggota geng yang meresahkan masyarakat. Terutama banyaknya remaja-remaja yang mengambil arti klitih sebagai kegiatan dalam mencari musuh.

Pasalnya, banyak sekali kejadian akibat klitih yang terjadi di Yogyakarta memakan korban jiwa. Maka dari itu, istilah ini berubah menjadi istilah yang mempunyai makna sangat negatif.