Liputan6.com, Sukoharjo - Kasus pembunuhan siswi SMP di Kabupaten Sukoharjo sudah ke tahap rekonstruksi. Dalam tahapan penyidikan kasus pembunuhan tersebut, Satreskrim Polres Sukoharjo menemukan barang bukti patahan pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Dalam rekonstruksi, pelaku Nanang Trihartanto (21) melakukan sebanyak 32 adegan yang menyebabkan korban tewas di lahan kosong.
Baca Juga
"Kita gelar prarekonstruksi ini, penyidik menemukan bukti baru, yakni patahan pisau yang digunakan tersangka untuk menusuk korban. Dimana sebelumnya hanya ditemukan gagang pisaunya saja," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Teguh Prasetyo kepada awak media, Kamis (9/2/2023).
Advertisement
Teguh menyebut, pihaknya menggelar rekonstruksi sebagai salah satu cara pihaknya mengetahui apa yang telah dilakukan oleh pelaku ketika hendak menghabisi nyawa korbannya, dan juga menghadirkan para saksi di lokasi rekonstruksi.
Pelaku memperagakan adegan mulai dari membekap, menusuk menggunakan pisau yang patahannya ditemukan di TKP, hingga pelaku pembunuhan berusaha melarikan diri dan akhirnya tertangkap sebelum 24 jam setelah aksi kejinya dilakukan.
Aksi pelaku, kata Teguh, cenderung sadis, lantaran korban sempat melarikan diri namun pelaku menambahkan beberapa tusukan di pipi, leher dan dada dengan menggunakan obeng, dan kuat dugaan tusukan itu yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Korban Sempat Share Loc
Sementara itu, warga sekitar yang tengah melakukan aktivitas di area tempat kejadian perkara (TKP) menemukan patahan pisau di lokasi kejadian perkara yang tertutup bebatuan.
"Patahan pisau ditemukan tidak jauh dari TKP. Oleh warga, barang bukti tersebut sebelumnya ditutupi dengan bebatuan," ucap Kasat Reskrim.
Dalam adegan lainnya, korban diketahui sempat mengirim pesan singkat melalui Whatsapp foto TKP dan lokasinya kepada sang kekasih karena ketakutan diduga hendak meminta pertolongan.
Dari kiriman share location dari korban itulah yang akhirnya membuat kekasih dan saksi lainnya bisa melacak keberadaan dan menemukan korban sudah dalam kondisi bersimbah darah di TKP.
"Setelah ini masih ada tahap rekonstruksi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) setelah reskrim mengumpulkan bukti dan melimpahkan berkas ke Kejaksaan," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan EV (15) siswi salah satu sekolah negeri di Kota Solo ditemukan tewas tak bernyawa di sebuah lahan kosong di wilayah Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Selasa (24/1/2023) lalu.
Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi ketidakpuasan pelaku terhadap korban yang tidak sesuai perjanjian usai mereka berkencan di aplikasi online michat.
Advertisement